Suara.com - Kisah pasutri di Balikpapan, Yaya dan Siti yang meninggal dunia dalam waktu hampir bersamaan viral di media sosial. Mereka meninggalkan enam anak yang masih kecil.
Hal ini menimbulkan simpati dari beberapa pihak baik warganet di media sosial maupun masyarakat.
Belakangan dikabarkan, nasib enam anak tersebut telah dibantu oleh seorang dermawan.
Kabar ini disebarkan oleh akun Twitter @hilmi_fpi, milik Hilal Merah Indonesia (HILMI), divisi kemanusiaan di bawah naungan FPI.
Melalui cuitan yang diunggah pada Selasa (25/2/2020), HILMI menjelaskan bahwa anak-anak almarhum Yaya dan Siti akan disekolahkan oleh seorang pria dermawan yang tidak disebutkan namanya.
Seluruh biaya keenam anak tersebut ditanggung oleh pria tersebut.
"Info terakhir yg kami dapat. Alhamdulillah. Info terbaru, Insya Allah 6 anak dan kakek nenek tersebut akan dipindah dan tinggal tetap di sekolah tahfiz di kilo, oleh seorang bapak dermawan Balikpapan. Tanggungan sekolah dan kehidupan semuanya akan ditanggung," tulis @hilmi_fpi.
Warganet yang berkomentar di cuitan tersebut ikut bersyukur. Mereka mendoakan pria dermawan yang mau menanggung nasib keenam anak tersebut.
"Barokallah, semoga Allah membalas bapak dermawan tersebut dengan surgaNya, dan kehidupan yang lebih baik lagi selama di dunia, Amin," komentar dari @Yuliaistrikusa1.
Baca Juga: Cuma Diperiksa KPK 2,5 Jam, Hasto PDIP: Diseling Makan Siang Menu Manado
"Semoga bapak yang dermawan itu selalu mendapat rezeki melimpah, dan anak-anak yang dibantu ya jadi anak-anak sholeh/sholehah. Amin," tulis @wahyu71_2.
Sementara itu, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi bersama istrinya, Tina Turmudi sempat menjenguk anak-anak yatim piatu tersebut.
Dalam kesempatan itu, Turmudi sempat mengutarakan keinginan untuk mengadopsi salah satu anak yang masih bayi. Namun, neneknya tidak memperbolehkan karena ada wasiat dari almarhum.
Kunjungan Kapolresta Balikpapan ini didokumentasikan dalam sebuah video yang kemudian diunggah ke akun Instagram @polrestabalikpapan, Selasa (25/2/2020).
Turmudi, dalam video tersebut, terlihat tidak bisa berkata-kata dan menahan haru ketika menjelaskan ke media perihal kunjungannya tersebut.
Suami Wafat saat Makamkan Istri
Berita Terkait
-
Tak Terima Anak Disetrap, Orangtua Murid Suruh Ustazah Merangkak
-
Viral Bocah Tiduran di Atas Wajan saat Banjir, Warganet: Santuy Sejak Dini
-
Viral: Coba Kabur dari Razia, Polisi Malah Bantu Mendorongkan Motor
-
Viral Video Iguana Berenang di Banjir, Warganet: Bekasi Rasa Galapagos
-
Barista Starbucks Bagikan Kopi di Tengah Banjir Jakarta, Videonya Viral
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana