Suara.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak panik, namun tetap waspada terkait adanya virus corona (Covid-19) yang sudah masuk ke Indonesia.
Bentuk kewaspadaan itu, kata JK, yakni mengurangi untuk datang ke pertemuan yang dihadiri orang banyak.
JK menyampaikan bahwa pemerintah telah menyampaikan informasi adanya kasus Covid-19 dengan baik kepada masyarakat. Tugas selanjutnya ialah bagaimana masyarakat untuk tetap waspada meski tidak perlu panik dalam menyikapinya.
"Karena semua sudah mengetahui begitu banyak, kecepatan menyebarnya, perlu hati-hati lah," kata JK saat ditemui di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
"Seperti ini, kalau ada satu saja di sini kena, kita semua kena ini. Jadi mengurangi pertemuan besar-besaran, (menjaga) kebersihan," sambungnya.
Menurut JK, pemerintah belum perlu melakukan isolasi terhadap suatu daerah yang diketahui warganya terkena Covid-19. Hal itu disampaikannya lantaran melihat kasus Covid-19 di Indonesia tidak sebegitu besar seperti di negara-negara lain.
Ia melihat pemerintah Indonesia sudah bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan terhadap wabah Covid-19 di tanah air. Mantan Wakil Presiden ke-12 RI itu juga berharap wabah Covid-19 tidak menyebar seperti halnya di negara lain.
"Maksimal dalam arti kata sesuai dengan korban yang ada. Tapi mudah-mudahan enggak terjadi seperti di Korea, Iran," pungkasnya.
Baca Juga: Ada 9 Pasien Diisolasi RSPI, Begini Detik-detik Mereka Dirawat
Berita Terkait
-
Tito Minta Kepala Daerah Tak Timbun Masker Corona, Sindir Wali Kota Risma?
-
Jokowi: Investasi Mau Masuk, Ada Corona Jadi Ngerem Semua
-
Resah Soal Virus Corona, Ashanty Tolak Salaman dengan Orang Lain
-
Bagaimana Cara Singapura Memastikan Pasien Virus Corona Benar-benar Sembuh?
-
Dampak Virus Corona, Jamu di Pasar Wates Kulon Progo Laris Manis
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui