Suara.com - Nihayatul Wafiroh, Wakil Ketua Komisi IX dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai bahwa kelambanan pemerintah dalam menangani virus corona bisa berakibat fatal. Ia tak ingin jika suatu saat hal ini bisa menjadi bola salju yang membuat kalut masyarakat.
"Jangan sampai ini sebagai bola salju yang kita meninabobokkan masyarakat sehingga masyarakat ini merasa, 'Oh kita enggak ada kok,' Tapi ternyata ketika itu boom, semakin kalut kita," ujarnya saat diundang di acara Mata Najwa, Rabu malam (4/3/2020).
Perempuan yang akrab disapa Ninik itu berharap agar pemerintah mau memberikan sosialisasi terkait virus corona kepada masyarakat sehingga tak terjadi kegaduhan.
"Saya pikir edukasi kepada masyarakat ini yang penting sekali karena buying panic ini juga luar biasa sekali di masyarakat karena ketidaktahuan masyarakat," kata Ninik menambahkan.
Ia tak sepakat dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang mengatakan bahwa respon masyarakat dalam menghadapi virus corona cukup baik.
"Baik-baik saja ini karena mereka tidak tahu. Buktinya baru sekarang mau menyampaikan protokol, komunikasi. Ini sudah ada dua orang masak rapatnya baru tadi," terang Ninik.
Anggota PKB itu juga sempat memberi contoh bagaimana pemerintah Korea Selatan menghadapi virus corona.
"Contoh di Korea Selatan itu setiap dua jam sekali, ada SMS yang itu menerangkan hal-hal simpel. Gejalanya seperti apa, apa yang harus dilakukan. Nah, ini tidak ada sama sekali [di Indonesia]," demikian ujarnya.
Acara malam itu dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintahan, pakar, dan tokoh masyarakat. Diantaranya ada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan Direktur Migrant Care Indonesia, Anis Hidayah yang juga tetangga pasien 1.
Baca Juga: Virus Corona Mulai Ditanggapi Santai, Harga Emas Antam Berangsur Turun
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
-
Sindiran Endipat Wijaya Soal Donasi 10 M Lewat Ferry Irwandi di Rapat DPR Picu Amarah Para Artis
-
DPR Sebut Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Sudah Proporsional dan Terukur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona