Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Pramono Anung yang kangen terhadap kritik.
Menurut, Rocky ada dua kemungkinan pemerintah tidak lagi dikritik, yaitu karena sangat otoriter atau sudah terlalu dungu.
Ia pun meminta Pramono Anung untuk mencari akun Twitternya yang dibajak sebelum minta dikritik.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam video berjudul "Rocky Gerung: Pemerintah Otoriter atau Sudah Terlalu Dungu" yang diunggah ke kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (9/3/2020).
Awal, Konsultan Media dan Politik Hersubeno Arief mengaku sengaja datang ke rumah Rocky Gerung untuk menanyakan seputar pernyataan Pramono Anung tersebut.
"Saya sengaja datang ke rumah bung Rocky Gerung karena Sekretaris Kabinet katanya kehilangan anda, Fadli Zon, Fahri Hamzah. Katanya kok sudah jarang kritik pemerintah. Jadi mereka kehilangan," kata Hersubeno Arief.
Sebagai orang yang berteman dan mengenal Pramono Anung sejak menjadi aktivis di Bandung, Rocky merasa heran.
"Agak ajaib kalau Pram tiba-tiba kasih perhatian untuk kritik pikiran. Karena Pram itu orang yang sangat praktis yang mampu menyelesaikan tugasnya tapi bukan di wilayah pikiran," ujar Rocky.
Ia melanjutkan, "Itu artinya Pram, kangen agar supaya dibuka lagi diskursus tentang evaluasi kebijakan segala macam. Tapi kan sudah selesai".
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Turun, Apa Kabar Harga BBM?
Rocky merasa pernyataan itu hanya basa-basi yang dilontarkan oleh Pramono Anung.
"Saya gak ngerti konteksnya apa, tapi saya anggap aja bahwa Pram kangen untuk basa-basi lah itu. Mungkin sekali-kali Pram datang di acara perdebatan sehingga bisa diperlihatkan apa yang dimaksud dengan rindu pada Fahri, Fadli dan saya," ucapnya.
Menurut Rocky, jika pemerintah tidak lagi dikritik itu memiliki dua arti. Pertama, pemerintah sudah berubah menjadi sangat otoriter sehingga orang takut untuk mengkritik. Kedua, pemerintah berubah sangat "dungu" sehingga orang malas untuk memberi kritik.
Menurut Rocky, Tidak mungkin pemerintah ini menjadi sangat otoriter karena sekarang sudah zaman kebebasan.
"Kritik dari kritikus itu sudah malas memberi pandangan karena sudah fatalistik melihat keadaan. Biarin aja, mau dikritik, enggak dikritik juga toh memburuk. Ada tidaknya pikiran kritis, pemerintah sedang merajut sendiri jalan menuju krisis. Sebetulnya itu yang terjadi," kata Rocky.
Ia mengaku tidak lagi leluasa memberi kritik sejak akun Twitter pribadinya "dicuri". Rocky lantas meminta Pramono untuk mencarikan akun media sosialnya itu.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Sebut Omnibus Law Manjakan Asing Tapi Cekik Buruh
-
Guyon soal Kodok di Rumah Rocky, Said Didu: Dibilang Salam Pancasila Diam
-
Jokowi Beli Lukisan Petruk, Rocky Gerung: Dia Beli Otobiografinya Sendiri
-
Rocky Gerung Sarankan Anies Baswedan Lawan Bully Pakai TikTok
-
Bahas Virus Corona, Rocky dan Syahganda Ungkap Kemungkinan Kejatuhan Rezim
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji