Suara.com - Menteri Kesehatan Turki pada Senin (9/3) menyatakan, sejauh ini tidak ada kasus virus korona di negaranya.
Berbicara kepada wartawan di ibu kota Ankara usai menghadiri pertemuan dewan sains terkait virus corona, Menkes Turki Fahrettin Koca mengatakan kementeriannya dan pemerintah Turki telah mengambil semua berbagai langkah antisipasi untuk mencegah masuknya virus itu ke Turki.
Di tengah penyebaran penyakit yang cepat di berbagai negara Eropa, Menteri Koca menyarankan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk mengambil tindakan pencegahan intensif.
"Warga Turki yang tinggal di luar negeri, terutama yang tinggal di Eropa, seharusnya tidak berpergian ke luar kecuali jika ada hal mendesak," ujar Koca sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Selasa (10/3).
Koca juga mendesak warganya, terutama yang datang dari luar negeri, untuk melakukan karantina diri sendiri di rumah selama 14 hari guna mencegah penyebaran.
“Jika virus korona memasuki Turki, kemungkinan besar wabah itu dibawa oleh penumpang yang datang dari luar negeri,” jelas dia.
Menteri Turki itu mengatakan negaranya belum terdampak oleh wabah ini, berkat langkah-langkah pencegahan yang mereka ambil sejak awal.
Meski begitu, dia tidak menjamin bahwa Turki akan selalu terhindar dari penyakit ini.
Dengan segala langkah antisipasi untuk melawan virus korona, Koca mengatakan Turki tak mencari bantuan dari negara lain, sebaliknya negaranya malah dapat memberikan bantuan kepada yang lain.
Baca Juga: Update Corona Covid-19: 63.990 Dinyatakan Sembuh, Kematian 4.025 Jiwa
Turki sejak bulan lalu menutup perbatasan daratnya dan menghentikan penerbangan ke Iran.
Selain China, Italia, dan Korea Selatan, Iran juga menjadi negara yang mengalami dampak terburuk sejak wabah penyakit itu muncul pada Desember lalu.
Pada Januari, WHO menyatakan wabah Covid-19 sebagai darurat kesehatan global, dan kemudian meningkatkan peringatan global dari "berisiko" menjadi "sangat berisiko".
Berita Terkait
-
Pasien Covid-19 Indonesia Melonjak 19 Orang, Pahami Istilah Imported Case
-
Update Corona Covid-19: 63.990 Dinyatakan Sembuh, Kematian 4.025 Jiwa
-
Dua warga Banyumas Negatif Corona, Bupati: Banyumas Sampai Saat Ini Aman
-
Terus Mewabah, Virus Corona Telah Menyebar di 104 Negara
-
Laboratorium Ini Siap Bayar Rp 65 Juta, Ini Syaratnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK