Suara.com - Keluarga APA, bocah yang dibunuh dan dimasukan ke dalam lemari menyayangkan sikap keluarga NF meski sudah meminta maaf atas tindakan keji anaknya.
Pengacara korban, Azham Khan seperti diberitakan Terkini.id--jaringan Suara.com, menyampaikan, keluarga pelaku tak meminta maaf secara langsung dengan keluarga kliennya.
Bahkan, menurutnya, permintaan maaf itu baru dilakukan saat keluarga menghubungi ayah NF.
"Kok yang sadar malah ini (keluarga korban untuk menghubungi lebih dahulu)," kata Azham, Selasa (10/3/2020).
Dia pun tak mengerti maksud dan tujuan ayah korban menelepon keluarga NF. Pun demikian dengan isi percakapan antara kedua keluarga tersebut.
"Ya tentu tujuannya mau gimana ini, kan begitu. Cuma mau diurai dengan kata-kata gimana juga bingung. Saya pikir gimana ya, susah diurai dengan kata-kata,” kata dia.
R, ibu korban juga mengakui jika ayah NF menyampaikan permintaan maaf itu ketika dihubungi suaminya. Namun demikian, dia menyayangkan jika hingga kini keluarga pelaku belum mau bertemu langsung untuk meminta maaf atas perbuatan NF kepada anaknya.
"Ayah pelaku minta maaf ke ayah korban lewat telepon," katanya.
Sebelumnya, warga di Sawah Besar, Jakarta Pusat digegerkan dengan mayat bocah enam tahun di dalam sebuah lemari rumah warga.
Baca Juga: Telisik Film Thriller Kesukaan NF, RS Polri: Bisa Bikin Orang Tak Berempati
Kasus ini terkuak setelah gadis belia berinisial NF menyerahkan diri ke kantor polisi pada Jumat (6/3/2020). Kepada polisi NF mengaku puas telah membunuh korban di rumahnya pada Kamis (5/3/2020), pekan lalu.
Bahkan, dia mengakui tidak menyesal seusai menyumpal dan menyekap korban berinisial APA hingga tewas dalam lemari. Sebelumnya, ia juga membenamkan korban ke bak air di kamar mandi.
"Si pelaku ini dengan sadar diri menyatakan telah membunuh dan menyatakan ‘saya tidak menyesal tapi saya merasa puas’," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020) sore.
Selain itu, NF mengaku pembunuhan sadis yang ia lakukan terispirasi dari film.
Terkini, polisi masih memeriksa kondisi kejiwaan NF untuk menentukan status hukum gadis tersebut.
Berita Terkait
-
Minta Media Baru Diatur, Ketua KPI: Agar Kasus di Sawah Besar Tak Terulang
-
Gadis NF Puas Bunuh Bocah, Ini Analisis Sementara Dokter RS Polri
-
Telisik Film Thriller Kesukaan NF, RS Polri: Bisa Bikin Orang Tak Berempati
-
Kasus Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun, Ketua KPI: Sadis, Saya Bergidik
-
NF Bunuh Bocah Usai Nonton Film, Jajang C Noer: Bukan Itu Penyebabnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri