Suara.com - NF, perempuan 15 tahun tersangka kasus pembunuhan terhadap bocah 6 tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat masih menjalani tes kejiwaan. Dia diperiksa di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sejak Senin (9/3/2020).
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, hingga kini NF masih menjalani pemeriksaan. Dia menyebut, NF kooperatif saat diperiksa oleh tim dokter RS Polri Kramat Jati.
"Kooperatif baik-baik saja masih pemeriksaan oleh tim dokter," kata Hastry di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020).
Sebelumnya, polisi mengklaim jika NF merasa puas --bahkan tak menyesal-- setelah membunuh korban berinisial APA. Untuk itu, tim dokter RS Polri kekikian tengah mendalami penyebab hal tersebut.
Hastry menjelaskan, perilaku NF yang merasa puas atas pembunuhannya berasal dari berbagai macam faktor. Biasanya, faktor lingkungan hingga kebiasaan menonton film dengan kategori seram bisa menjadi penyebabnya.
"Ini lagi didalami karena memang penyebab itu kan bisa berbagai macam. Dari genetik faktor lingkungan faktor dia kebiasaan nonton yang menyeramkan atau membahayakan untuk kemajuan atau perkembangan jiwanya seperti itu," jelasnya.
Hastry menilai, gejala semacam itu juga dapat dilihat dari kepribadian NF. Apakah remaja 15 tahun tersebut gampang bersosialisasi dengan keluarga dan teman atau tidak.
"Dan tergantung lagi juga dia aspek ke pribadiannya bagaimana, apakah dia memang anak yang gampang bersosialisasi punya teman banyak dan lingkungan keluarganya dilihat juga," papar Hastry.
Untuk itu, Hastry menyebut pihaknya masih meneliti isi pikiran di dalam kepala NF. Sebab, faktor penyebab munculnya rasa puas pascapembunuhan harus dilihat dari pertumbuhan pada bagian otak manusia.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan di Sawah Besar, Kriminolog: NF Juga Korban dari Lingkungan
"Kan dilihat juga ada yang bicara tentang pertumbuhan bagian otaknya. Apakah itu tumbuh sempurna atau tidak yang membuat dia rasa baik hati menolong empati itu tumbuh atau tidak. lagi dilihat, kan lagi diteliti di dalam otaknya," tutupnya.
Kepala Tim Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Polri Henny Riana mengakui, pihaknya telah menerima NF. Remaja 15 tahun itu menjalani pemeriksaan berupa Visum Et Repertum Psikiatrikum -- visum kejiwaan. Pemeriksaan tersebut dilakukan pada Senin (9/3/2020) lalu.
"Kami sudah menerima pemeriksaan. Baru hari pertama Visum Et Repertum Psikiatrikum, visum jiwa," kata Henny di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/3/2020).
Berita Terkait
-
Telisik Film Thriller Kesukaan NF, RS Polri: Bisa Bikin Orang Tak Berempati
-
Kasus Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun, Ketua KPI: Sadis, Saya Bergidik
-
NF Bunuh Bocah Usai Nonton Film, Jajang C Noer: Bukan Itu Penyebabnya
-
Kasus Pembunuhan di Sawah Besar, Kriminolog: NF Juga Korban dari Lingkungan
-
Ngaku Tak Menyesal usai Bunuh Bocah, Sudjiwo Tedjo Duga NF Delusi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?