Suara.com - NF, remaja perempuan 15 tahun tersangka kasus pembunuhan terhadap bocah 6 tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat masih menjalani tes kejiwaan. Dia menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sejak Senin (9/3/2020).
Kepala Tim Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Polri Henny Riana mengatakan, pihaknya meminta NF untuk menggambar. Cara itu disebut sebagai bagian dari pemeriksaan kejiwaan NF.
"Kalau untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar. Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus," kata Henny di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).
Metode pemeriksaan melalui gambar, kata Henny, adalah bagian dari proses penilaian ekspresi diri NF. Dengan menggambar, NF diharapkan mampu menunjukan isi dalam kepalanya.
"Ini bagian dari evaluasi peniliaian karena kan kali dari ekpresi kadang-kadang susah. Jadi dengan menggambar, bisa melihat oh ya dalam gambar itu begini," ujar dia.
Henny berharap, NF mampu menceritakan kembali ihwal objek yang dia gambar. Sebab, data psikologi dari gambar milik NF bisa ditelisik lebih jauh.
"Itu nanti akan diceritakan kembali. Dan itu mendapat data-data psikologi dari gambar dan tulisan itu yang sudah saya lakukan," papar Henny.
Hanya saja, Henny belum bisa menyimpulkan secara gamblang ihwal kejiwaan NF. Sebab, prosedur tes kejiwaan terhadap NF akan berjalan selama 14 hari.
"Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dan dengan seorang remaja itu butuh waktu. Kami tidak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman dan jika ada orang yang datang," imbuhnya.
Baca Juga: Diisolasi, Siswi Pembunuh Bocah di Sawah Besar Senang Dikasih Buku Gambar
Sebelumnya, warga Sawah Besar, Jakarta Pusat sempat dihebohkan dengan kasus pembunuhan terhadap bocah berinisial APA di Sawah Besar yang dilakukan NF. Aksi pembunuhan itu terjadi saat korban main ke ruimah pelaku pada Kamis (5/3/2020).
NF membunuh korban dengan cara menggelamkannya ke bak mandi saat disuruh mengambil mainan. Setelah tak bernyawa, mayat bocah perempuan itu disimpan NF di dalam lemari kamarnya.
Kasus ini terkuak setelah NF menyerahkan diri ke kantor polisi, Jumat (6/3/2020).
Terkini, NF masih menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur yang dilaksanakan sejak Senin (9/3/2020) lalu. Pemeriksaan kejiwaan itu dilakukan untuk menentukan apakah NF memiliki gangguan jiwa atau tidak.
Tag
Berita Terkait
-
Diisolasi, Siswi Pembunuh Bocah di Sawah Besar Senang Dikasih Buku Gambar
-
NF Disebut Tak Ada Rasa Takut saat Beberkan Detil Aksi Pembunuhan
-
Pengakuan Mengerikan! NF Mau Punya Boneka Chucky Agar Jadi Teman Ngobrol
-
Tak Bergaul, NF Pembunuh Balita di Sawah Besar Kerap Siksa Diri Sendiri
-
Gadis Pembunuh Balita di Sawah Besar Hobi Baca Novel My Psikopat Boyfriend
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang