Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warganya untuk menghindari berjabat tangan dan mencium pipi kanan dan kiri (cipika cipiki). Sebab, virus corona mulai menyebar di Indonesia dan angka kasus terus bertambah.
Hal ini disampaikan oleh Ridwan Kamil melalui akun Instagram miliknya @ridwankamil. Ia mengingatkan agar mengikuti arahan protokol Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghindari dua hal itu.
"Jabat tangan dan cipika cipiki mulai sekarang sebaiknya dihindari untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 sesuai arahan protokol WHO," kata pria yang kerap disapa Kang Emil seperti dikutip Suara.com, Sabtu (14/3/2020).
Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus corona baru Covid-19. Berawal dari batuk atau bersin yang diusap menggunakan tangan lalu dipakai untuk berjabat tangan kemudian terusap ke wajah.
Kang Emil menjelaskan, menolak berjabat tangan bukan berarti memutus tali silahturahmi.Sebagai gantinya, ia menyarankan salam Sunda atau disebut namaste.
"Bisa alternatifnya dengan salam Sunda atau salam ala 'maaf lahir batin' saat lebaran," ungkapnya.
Berdasarkan informasi data real time Worldometers, Sabtu (14/3/2020) hingga pukul 03.25 GMT, total kasus positif Virus Corona Covid-19 di dunia mencapai 145.637 kasus. Sedangkan sebanyak 70.931 orang dinyatakan sembuh dan 5.416 orang meninggal dunia karena Corona Covid-19.
Virus ini telah menginfeksi di 139 negara di dunia, dengan 12 di antaranya adalah negara baru yang terinfeksi dan melaporkan kasus pertamanya.
Negara itu adalah Kenya, Guinea, Guadeloupe, Gabon, Etiopia, Pulau Cayman, Antigua dan Barbuda, Sudan, Venezuela, Aruba dan Kazakhstan.
Baca Juga: Selesai Visum, Korban Dugaan Penculikan di Kota Gede Kembali Beraktivitas
Sementara itu di dalam negeri, Indonesia sudah menyatakan diri berperang dengan Corona Covid-19, mengingat angka terinfeksi terus bertambah sehingga warganet, Sabtu (14/3/2020), menggaungkan tagar #LockDownIndonesia yang trending topic di Twitter.
Bagaimana tidak khawatir, dari 34 kasus positif, dalam sehari kasus bertambah 35 kasus, sehingga total kasus positif mencapai 69 kasus.
Bahkan di dalamnya terdapat 2 orang bayi yang juga ikut positif karena tertular dari kedua orang tuanya. Kabar baiknya ada 5 orang yang sudah dipulangkan dan dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Mirisnya angka kematian juga bertambah 3 orang sehingga total kematian kasus Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 4 orang.
Berita Terkait
-
Penderita DBD Meninggal di Jateng Lebih Banyak dari Corona, Ada 17 Orang
-
Corona Merebak, Rektor Unibraw Malang Setop Seminar dan Dosen Asing
-
Studi: Sebagian Pasien Sembuh Corona Covid-19 Alami Penurunan Kualitas Paru
-
Beredar Kabar Mahasiswa Kena Corona, Ini Klarifikasi Universitas Brawijaya
-
Antisipasi Virus Corona, Surabaya Tiadakan Car-Free Day
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta