Saat dinyatakan Anda positif, reaksi Anda bagaimana? Apa yang ada di benak Anda?
Itu jam 02.00 pagi, saya dibangunkan sama dokter dinyatakan positif. Pertama saya berpikir, "Kenapa ya jam 02.00 pagi?"... Alasannya supaya tidak bikin panik tapi namanya juga masih tidur, otak saya belum bangun.
Terus saya kayak cuma nulis report gitu, apa kejadiannya, saya kirim ke keluarga terdekat saya. Sudah itu tidur lagi karena saya ngantuk banget. Saya sih tak khawatir karena saya tahu, dari awal saya sudah mengikuti perkembangannya.
Waktu saya di Austria saya dengar berita dari Amerika bahwa memang sebagian besar persentase penyembuhannya 98,9% dan kita tak usah khawatir.
Jadi pas tahu ya sudah saya pikir nggak apa-apa positif, yang penting saya tahu. Daripada hari-hari sebelumnya, saya nanggung begitu, jadi kayak ada apa dengan badan saya. Jadi pas saya dikasih tahu, saya lega.
Berdasarkan bekal informasi itu yang membuat Anda yakin bahwa Anda bisa sembuh?
'Setelah lima hari tidak keramas, dapat kiriman sisir, bisa mandi serta keramas, felt so good'," kata Ratri Anindya pada tanggal 8 Maret 2020.
Iya saya juga yakin bahwa ibu sama adik saya bisa sembuh. Jadi pas ketahuan, itu yang bikin kita ibaratnya naik darah tinggi, kayak "kita dengarnya dari media".
Terus tiba-tiba sejam kemudian rumah kita sudah dikerubungi wartawan. Sorotan media parah banget. Lalu berbagai macam dinas kesehatan menelepon saya.
Baca Juga: Viral Pasien Corona Roboh di Stasiun Duren Kalibata, KCI: Hoaks
Terus saya mesti koordinasi, selama sembilan jam saya nggak berhenti telepon sama keluarga, Dinas Kesehatan dan segala macam.
Ya saya ikut saja, menurut saja, pasrah saja. Pastinya nggak mungkin bilang, saya nggak takut.
Pasti takut karena tiba-tiba dalam sehari hidup kita kayak berubah harus mengatur ini semua. Tapi kalau soal kesembuhan atau kepanikan soal kesehatannya, saya jujur nggak terlalu panik.
Karena kan saya sudah dengar 'oke memang virus ini yang bahaya adalah karena penyebarannya sangat cepat' dan adik saya itu positif tapi dia umurnya umur prima. Jadi dia pasti bisa sembuh dengan cepat.
Saya khawatir karena ibu saya lebih tua tapi setelah saya bicara sama dia, hari itu dia sudah nggak apa-apa, nggak batuk, nggak demam, dia senang diinfus antibiotik dan vitamin.
Tidak apa-apa, yang bikin tekanan darah mereka agak tinggi karena stres dengan pemberitaan di luar. Jadi akhirnya mereka matikan televisi, fokus penyembuhan.
Tag
Berita Terkait
-
Update Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso: 4 Berstatus PDP, 7 Positif
-
Alasan RS Tolak Rawat Pasien Covid-19, Benarkah Stres Sebabkan Jerawat?
-
Jusuf Kalla Prihatin soal Pasien Corona Melonjak 40 Orang per Hari
-
JK: Jumlah Pasien Corona Naik 40 Orang per Hari, Bagaimana Kalau Sebulan?
-
RS Rujukan Penuh, Pasien Positif Covid-19 Terpaksa Isolasi di Kamar Kost
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar