Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merevisi jumlah kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia. Ternyata, kasus positif virus corona di Indonesia hanya berjumlah 308, bukan 309 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo menyampaikan, revisi data tersebut mengacu pada hasil klarifikasi tim surveilans di PHEOC.
Untuk di wilayah Riau, tidak ada penambahan kasus hingga Kamis (19/3/2020) hari ini.
"Ada sedikit kesalahan dan sudah diklarifikasi dengan tim surveilans di PHEOC untuk data provinsi Riau pada tanggal 19 Maret, tidak ada penambahan kasus, jadi sampai saat ini kasus di Riau masih tetap satu kasus," kata Agus saat dikonfirmasi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto sebelumnya sempat mengatakan jika kasus positif terjangkit virus corona mencapai 309 orang. Jumlah itu meningkat dari data pada Rabu (18/3/2020) kemarin yang berjumlah 227 orang.
Berikut data lengkapnya kasus pasien positif virus Corona yang telah direvisi BNPB:
Bali: 1 orang
Banten: 27 orang
Yogyakarta: 5 orang
Jakarta: 210 orang
Jawa Barat: 26 orang
Jawa Tengah: 12 orang
Jawa Timur: 9 orang
Kalimantan Barat: 2 orang
Kalimantan Timur: 3 orang
Berita Terkait
-
Negara Rawan Bencana, Anggaran BNPB Dipangkas: Siapkah Indonesia?
-
Heboh Surat Rapat Persiapan Nikahan Putri Kepala BNPB Berkop Resmi, Ini Klarifikasinya
-
Gempa Bekasi: 13 Gempa Susulan Terjadi! BNPB Ungkap Kondisi Terkini Warga
-
Gempa Poso Sulawesi Tengah: Dampak Kerusakan, Korban, dan Penanganan Terkini
-
BNPB: Baru 68 Persen Daerah Punya Kajian Risiko Bencana
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman