Suara.com - Penceramah kondang Gus Miftah memberikan sindiran kepada para pelaku politik yang dinilai tak memberikan kontribusi, di tengah kepanikan warga akan pandemi virus corona Covid-19.
Gus Miftah menyoroti sikap anggota partai politik kekinian bertolak belakang, dibadingkan dengan saat momen kampanye pemilu.
Kritik tersebut disampaikan Gus Miftah melalui unggahan video di akun Instagram miliknya @gusmiftah, Jumat (20/3/2020).
Dalam video tersebut, Gus Miftah terang-terangan menyinggung kebiasaan para politikus yang hobi bagi-bagi kaus saat kampanye. Menurutnya, hal itu sebenarnya tak dibutuhkan oleh rakyat.
"Musim pemilu, rakyat tidak butuh kaus, partai politik semuanya bikin kaus dan diberikan kepada rakyat," ucap Gus Miftah, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (21/3).
Ia pun menegaskan, saat ini warga membutuhkan peran nyata dari wakil rakyat untuk membagikan masker demi mencegah penularan virus corona. Namun tampak belum ada yang turun tangan.
"Hari ini rakyat butuh masker, tidak ada satu partai politik pun yang memberikan masker kepada rakyat," ucapnya.
Tak cukup sampai di situ, Gus Miftah juga mengatakan banyak rakyat kelaparan akibat imbauan Work From Home (WFH), sehingga para wakil rakyat mestinya menunjukkan kepedulian.
"Hari ini banyak orang kelaparan, karena nggak bisa bekerja di jalan diimbau pemerintah untuk bekerja di rumah dan partai politik tidak ada yang memikirkan itu," tambah Gus Miftah.
Baca Juga: Asosiasi Komponen Otomotif Dorong Pemerintah Subsidi Akibat COVID-19
Ia lalu memberikan sindiran menohok, "Hey, partai politik, rungokno kupingmu (dengarkan pakai telingamu --Red)".
Sebagai narasi unggahannya, Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji tersebut menuliskan, "Hai partai politik kalian di mana? Rakyat butuh kalian!!! Rakyat butuh masker !!! Rakyat butuh sembako!!! Ups lupa...ini belum musim pemiu yak".
Sejak dibagikan, unggahan Gus Miftah telah mendapat telah disaksikan lebih dari 228 ribu kali.
Gus Miftah: Jangan Paranoid, Bisa Jadi Kita Mati Bukan Karena Corona
Pendakwah Gus Miftah membagikan rekaman video ketika hendak bertolak menuju Banyuwangi untuk menghadiri pengajian di tengah pandemik virus Corona atau Covid-19.
Dalam video yang diunggah lewat akun Instagram @gusmiftah, Senin (18/3), Gus Miftah tampak berada di kabin pesawat yang disebutnya menuju Banyuwangi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina