Cara kerja rapid test adalah dengan memeriksa immunoglobulin dalam tubuh. Pasien baru bisa dites secara rapid test setelah terinfeksi corona setidaknya selama sepekan.
Bila pengujian dilakukan pada pasien yang belum terinfeksi selama sepekan, maka hasil rapid test akan menunjukkan immunoglobulin negatif.
"Adapun yang diperiksa immunoglobulin-nya maka butuh reaksi immunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi paling tidak seminggu karena kalau belum seminggu atau kurang dari seminggu pembacaan immunoglobulin-nya akan menampilkan gambaran negatif," ungkap Achmad Yurianto.
Sementara, pada pengujian dengan cara swab lendir diambil akan dilakukan tes reaksi berantai polimerase atau PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi materi genetik spesifik yang ada di dalam virus.
Sehingga pengujian dengan swab lebih akurat untuk mendeteksi seseorang positif corona atau tidak.
Berita Terkait
-
Cegah Covid-19, Gedung Kemenpora Disemprot Cairan Disinfektan
-
Kemendagri Siapkan Tempat untuk Isolasi Pasien Covid-19, Ini Daftarnya
-
MG Indonesia Siap Luncurkan Produk Baru Secara Virtual
-
Efek Samping Covid-19: Tak Bisa Cium Bau dan Rasakan Makanan
-
Dampak Virus Corona, Band Navicula Konser Tanpa Penonton
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya