Suara.com - Sejak virus corona atau COVID-19 merebak di Indonesia, perawat dan dokter yang bekerja di Rumah Sakit (RS) mulai menjadi korban stigma masyarakat. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah.
Jurnalis senior Sofie Syarief mewakili Harif Fadhillah mengungkapkan hal itu lewat akun Twitter-nya @sofiesyarief. Ia mengatakan bahwa sejumlah perawat dan dokter saat ini mulai menjadi sasaran stigma warga.
BACA JUGA: Viral Foto Perawat Pakai Baju Hazmat: Aku Haus Tapi Enggak Berani Minum
"Tadi Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Pak Harif Fadhillah bilang perawat (dan dokter) mulai jadi sasaran stigma warga," tulis @sofiesyarief.
Jurnalis kawakan dan produser berita Kompas TV itu juga mengatakan bahwa ia mendapatkan beberapa cerita tentang upaya pengusiran sejumlah tenaga medis karena dianggap membawa virus.
"Beberapa cerita masuk soal upaya pengusiran oleh tetangga karena dianggap jadi pembawa virus. Bahkan anak-anak jadi sasaran," lanjutnya.
Sontak cuitan itu pun mengundang berbagai reaksi dari warganet yang membacanya. Salah satu respon yang tak kalah miris datang dari pengguna akun @pputri707. Ia bercerita tentang sahabat kakaknya, seorang perawat yang juga sempat menjadi bahan pergunjingan oleh para tetangga.
"Kakakku perawat dan ada temannya yang sesama perawat harus dirumahkan buat isolasi karena ada kontak sama pasien corona dan selama isolasi banyak ibu-ibu gosipin dia bahkan anak-anak mereka terang-terangan ke depan rumahnya cuma buat teriakin dia 'CORONA'," tulis @pputri707.
BACA JUGA: Beredar Perawat Terusir karena Tangani Corona, Pemerintah: Apa Manusiawi?
Baca Juga: Kisah Perawat Pasien Corona: Kami Bukan Pahlawan, Kami Kelelahan....
Seorang pengguna Twitter bernama @afrkml memberikan respons prihatin ketika mendengar stigma yang diterima para petugas medis.
"Seperti ini ya wajah Indonesia?" tulisnya.
Demikian juga reaksi yang ditunjukkan oleh pengguna Twitter @mitchuu. Ia mengecam perilaku warga Indonesia yang mudah memberikan stigma kepada orang yang tidak bersalah.
BACA JUGA: APD Perawat di Malaysia dari Kantong Plastik, Ibarat Perang Tanpa Senjata
"Warga yang kayak gini bisa enggak sih diisolasi aja dijadiin satu biar kalau kena ya nularin mereka-mereka juga, enggak usah ditolong sekalian. Yang enggak tahu terima kasih macam begini enggak layak buat dapat dedikasi tenaga medis kayaknya," tulisnya.
Sementara itu, per hari Senin (23/3/2020) jumlah pasien positif corona di Indonesia terus meningkat menjadi 579 kasus. Korban yang meninggal mencapai 49 orang dan yang sembuh 29 orang.
Berita Terkait
-
Stigma di Tengah Krisis Iklim: Potret Ketidakadilan di Pesisir Demak
-
HIV Sudah Bisa Dikendalikan, Stigmanya Belum
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Perempuan dan Perceraian: Perjuangan Kalahkan Stigma, Bukan untuk Dikasihani
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah