Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan kekinian episentrum virus corona Covid-19 telah bergeser dari China ke Amerika Serikat dan kawasan Eropa.
Guna mencegah imported case alias kasus Corona yang dibawa dari luar negeri, maka kebijakan yang mengatur lalu lintas Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia harus diperkuat.
Diketahui, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah sebanyak 129 orang. Hingga Senin (30/3/2020), tercatat sebanyak 1.414 orang dinyatakan positif Covid-19.
"Pergeseran episentrum Covid-19 ke AS dan Eropa, maka kami harus perkuat kebijakan yang mengatur perlintasan lalu lintas WNA ke Indonesia," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (31/3/2020).
Ihwal kembalinya Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri, Jokowi mengklaim jika pemerintah tetap melindungi kesehatannya. Maka dari itu, protokol kesehatan secara ketat bakal diterapkan di bandar udara, pelabuhan, hingga pos lintas batas.
"Terkait kembalinya WNI dari luar negeri, prinsip utama yang kami pegang adalah bagaimana melindungi kesehatan WNI yang kembali dan melindungi kesehatan masyarakat yang berada di tanah air. Karena itu sekali lagi saya ingin menekankan yang pertama protokol kesehatan harus terus ketat dilakukan baik di airport, di pelabuhan dan pos lintas batas," kata dia.
Jika seorang WNI yang baru datang dari luar negeri tidak menunjukan gejala Covid-19, maka dapat dipulangkan ke daerah asal. Namun, statusnya adalah orang dalam pemantauan (ODP).
"Kemudian mungkin bagi yang tidak ada gejala bisa dipulangkan ke daerah masing-masing tapi statusnya ODP. Jadi, setelah sampai di daerah betul-betul harus menjalankan protokol isolasi secara mandiri dengan penuh disiplin," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Rencanakan Darurat Sipil, Warganet: Mangkir dari Kewajiban
Berita Terkait
-
Langkah Jokowi untuk Cegah Imported Case Virus Corona
-
Keinginan Anies Setop Warga Keluar-Masuk Jakarta Dimentahkan Luhut
-
Kasus Corona Thailand Meningkat, Tak Ada Kematian Baru yang Tercatat
-
IHSG Bergejolak Gegara Corona, Perusahaan Ini Justru Melantai Bursa
-
RSD Wisma Atlet Rawat 413 Pasien Covid-19: Positif 101, PDP 232 dan ODP 80
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina