Suara.com - Seorang sopir ojek online di Jakarta, Deni curhat tak mungkin pulang kampung untuk merayakan lebaran, bulan depan. Deni dilarang pulang kampung oleh keluarganya karena kampungnya di Ciawi, Bogor sudah ditutup. Dia menyebut dilockdown.
Lelaki 47 tahun itu tak bisa menolak lantaran kampungnya menerapkan kebijakan lockdown.
"Di kampung saya di Ciawi (Bogor) juga udah lockdown. Saya nggak boleh pulang dulu katanya," ujar Deni saat berbincang dengan Suara.com di Kawasan Jakarta Barat, Jumat (3/4/2020).
Deni mengaku juga bahwa dirinya sempat melancarkan protes kepada RT tersebut menanyakan kenapa dirinya tidak dibolehkan mudik.
"Bukan apa-apa pak, katanya. Untuk orang lain gapapa dilarang mudik dilarang masuk juga. 'Saya ini warga bapak'. 'Bapak mau penuhin kebutuhan istri saya nggak? Gapapa saya bilang ga masalah saya ga pulang juga kalo terpenuhi'," begitu kata Deni menirukan dirinya protes ke RT setempat.
Kendati begitu, Deni mengatakan, protesnya tersebut dilakukan bukan untuk melawan kebijakan pemerintah. Menurutnya ia hanya ingin berkumpul dengan keluarga.
"Kita mah bukannya mau ngelawan pemerintah atau gamau nurut aturan. Ya emang posisi kita begini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Deni yang dalam 2 tahun terakhir menjadi pengemudi Ojol pun berharap solusi terbaik dari pemerintah untuk segera mengatasi pandemi virus Corona.
"Nah makanya ini oemerintah gimana solusinya buat kita ojol," tutupnya.
Baca Juga: Pasien Corona Terus Bertambah, Warga Keagungan Jakarta Barat Lockdown
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman salah menyampaikan kebijakan pemerintah terkait mudik di tengah wabah virus corona. Pemerintah bukan tidak melarang mudik. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan pemerintah berusaha keras mengajak masyarakat tak mudik ke kampung halaman di tengah wabah corona. Sebab pemerintah menyiapkan bantuan sosial kepada masyarakat lapisan bawah.
"Yang benar adalah pemerintah mengajak dan berupaya keras agar masyarakat tidak perlu mudik. Dan pemerintah menyiapkan bantuan sosial yang diperbanyak penerima manfaatnya dan diperbesar nilainya kepada masyarakat lapisan bawah," ujar Pratikno dalam pernyataan persnya, Kamis (2/4/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Nekat Lawan Polisi Pakai Golok, Detik-detik Berdarah 2 Pemuda di Koja Didor di Tempat!
-
Eiger Bangun Kepercayaan Jangka Panjang dan Apresiasi Local Media Summit 2025
-
Teguh Ungkap Lemahnya Keamanan Siber: dari Ketergantungan pada Vendor dan Nasib Miris Peretas Etis
-
Tak Mau Pindah, Pedagang Pasar Burung Barito Disanksi SP1 Pemkot Jaksel
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Skandal Haji Kemenag: Travel 'Gelap' Bisa Dapat Jatah Kuota Khusus, Gimana Skenarionya?
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia