Suara.com - Enam orang anggota DPRD DKI fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak bisa menghadiri rapat pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) karena datang telat.
Mereka ternyata telat karena mengurus masalah siaran langsung atau live streaming acara ini.
Anggota DPRD DKI fraksi PSI, Justin Andrian mengatakan ia dan koleganya sudah headir sesuai jadwal, yakni sebelum pukul 10.00 WIB. Namun mereka mendapati kabar live streaming tidak dilakukan oleh DPRD.
"Kami PSI lagi stand by enggak bisa masuk. Karena awal enggak ada live streaming, pagi ini kami stand by semua lengkap ada di sini. Akan tetapi, kami menunggu live streaming yang dijanjikan," ujar Justin saat dihubungi, Senin (6/4/2020).
Akhirnya live streaming ini dilakukan oleh DPRD sekitar pukul 10.30 WIB. Ia dan anggota PSI lainnya segera masuk ruangan rapat paripurna.
Namun saat hendak mengisi surat suara, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyatakan anggota dewan tidak boleh hadir lebih dari pukul 10.00 WIB. Mereka tak diperbolehkan untuk berada di dalam ruangan dan menggunakan hak suara.
"Jadi begitu kami absen ternyata di dalam diputuskan dalam rapat lewat jam 10.00 WIB enggak bisa lagi," kata dia.
Justin mengaku pihaknya tak menyesal karena tak bisa mengikuti pemilihan. Menurutnya kepastian keterbukaan rapat kepada rakyat adalah hal yang sangat penting.
"Kami tidak menyesal karena kita harus mengunggu masalah keterbukaan ini, karena ini prinsipal buat kami," kata dia.
Baca Juga: Anies Datang, Pemilihan Wagub DKI Memanas, Ada Cekcok Mulut
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan segera punya Wakil siang ini. Kursi pendamping Anies sudah kosong sejak ditinggal Sandiaga Uno 17 bulan lalu.
Pemilihan pendamping Anies ini akan dilakukan dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang digelar hari ini. Sebanyak 106 anggota dewan akan memilih salah satu calon di antara Nurmansyah Lubis dari PKS dan Riza Patria yang ditunjuk Gerindra.
Agenda pemilihan ini sendiri dipercepat oleh DPRD DKI. Awalnya, anggota dewan Kebon Sirih itu berencana menggelar rapat pukul 13.00 WIB.
Selain anggota dan pimpinan beserta Panitia Pemilihan (Panlih), paripurna ini akan dihadiri juga oleh Anies sendiri. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Sekretaris Daeah (Sekda), Inspektorat juga akan hadir. Kendati demikian, mereka tidak memiliki hak suara. Hanya 104 anggota dewan yang berhak memilih.
Diketahui, Sandiaga Uno meninggalkan kursi Wagub karena mengikuti ajang Pilpres mendampingi Prabowo Subianto sebagai Cawapres. Setelah itu proses pemilihan penggantinya dilakukan oleh DPRD periode 2014-2019.
Namun, proses pemilihan berlangsung alot. DPRD tak kunjung mengesahkan tata tertib pemilihan dan akhirnya agenda ini dilimpahkan ke periode selanjutnya
Berita Terkait
-
Anies Datang, Pemilihan Wagub DKI Memanas, Ada Cekcok Mulut
-
LIVE STREAMING: Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta
-
Pemilihan Wagub DKI di Tengah Corona, DPRD Masuk Bergantian dan Dibatasi
-
Setelah 17 Bulan Sendiri, Anies akan Punya Pendamping Siang Ini
-
Besok, Rapat Paripurna DPRD Memilih Wagub DKI Digelar Tertutup
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan