Suara.com - Bentrok antara prajurit TNI dan anggota Polri pecah di Mamberamo Raya, Papua pada Minggu (12/4/2020) pagi sekitar pukul 07.40 WIT. Dalam bentrokan itu, 3 polisi meninggal dunia dan 2 lainnya alami luka tembak.
Seperti dilansir dari Kabarpapua.co--jaringan Suara.com, meski kondisi di pertigaan Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya yang menjadi lokasi bentrokan disebut sudah mereda, warga sekitar masih takut untuk beraktivitas ke luar rumah.
Hendrik, salah satu warga di Kasonaweja menyebutkan, para pedagang kios merasa ketakutan pasca kejadian itu.
“Kami semua ada di dalam kios, tidak berani keluar karena aparat masih siaga,” katanya kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu siang.
Hendrik mengaku sempat mendengar letusan senjata api saat bentrokan itu terjadi. Dia pun berharap petingi TNI dan Polri bisa segera menyelesaikan permasalahan ini agar masyarakat bisa tenang beraktivitas.
“Informasi yang kami dapat ada 3 orang meninggal dunia. Kami harap para pimpinan TNI dan Polri dapat segera datang di Kasonaweja menetralkan situasi. Sebab kalau sampai lama, ini bisa rawan. Semoga saja pimpinannya cepat datang,” kata dia.
Terkait bentrokan berdarah ini, Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih telah bentuk Tim Gabungan menyelidiki kasus ini.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi AM Kamal menyebut, bentrokan itu terjadi karena kesalahpahaman antara oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3 Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya.
“Akibat kesalahpahaman itu, 3 anggota Polri meninggal dunia, yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias. Sedangkan Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien mengalami luka tembak. Kini mereka di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Kawera di Kasonaweja, guna perawatan medis,” kata dia.
Baca Juga: Anarko Sebut Kapolda Absurd: Orang Waras Mana Mau Disuruh sama ABG Menjarah
Menurut Kamal, sampai dengan saat ini pihak pimpinan, baik Pangdam XVII Cenderawasih maupun Kapolda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya. Sedangkan identitas pelaku, yakni oknum anggota TNI Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3 Kostrad.
Tindakan kepolisian yang dilakukan, kata Kamal, setelah menerima laporan, mengevakuasi korban ke RSUD Kawera, membentuk tim gabungan guna melakukan penyelidikan.
“Situasi pasca kejadian saat ini sudah kondusif. Saat ini jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk dilakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura,” jelasnya.
Sedangkan dari keterangan pers daro Penerangan Kodam (Pendam) XVII Cenderawasih, mengakui adanya kesalahpahaman antara oknum TNI anggota Pos Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3 Kostrad dengan oknum Polisi anggota Polres Membramo Raya.
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto, mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polda Papua untuk menyelidiki kasus ini.
“Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan, pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP guna mendapatkan keterangan dan fakta-fakta kronologis sebenarnya,” kata Eko.
Berita Terkait
-
Polisi-Tentara Tembak-tembakan di Papua, Polri-TNI Bikin Tim Khusus
-
KKB Klaim Tembak Mati 2 Polisi di Mimika, Ini Kata Kapolda Papua
-
DAR DER DOR! Mobil Sembako Ditembak dan Dibrondong Peluru di Tembagapura
-
Tiga Polisi Tewas Akibat Bentrok Berdarah dengan TNI Alami Luka Tembak
-
Ini Identitas 3 Polisi Tewas Akibat Bentrok Berdarah dengan TNI di Papua
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
-
Tangan Terikat Kabel Ties Merah, Delpedro Marhaen Lantang Bersuara: Semakin Ditekan, Semakin Melawan
-
KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
-
Demo Hari Ini di Monas: Ribuan Guru Honorer Turun ke Jalan, Tuntut Revisi UU P3K
-
Anggaran MBG Terlalu Mahal? Pengamat Ungkap Dua Solusi Ini Buat Prabowo!
-
Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
-
Ribuan Polisi dan TNI Jaga Ketat Demo Guru Honorer Madrasah di Monas
-
Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar
-
Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan
-
Sama-Sama Lapor ke Presiden, Apa Beda Tugas Tim Koordinasi MBG dan BGN?
-
Whoosh Mau Dijual ke Publik? Ketua Projo Dorong IPO Atasi Utang Kereta Cepat