Suara.com - Pihak PT Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola dari Kereta Rel Listrik (KRL) menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang berkegiatan di luar. Imbasnya, penumpang yang harus diantar jadi masih banyak.
Akibatnya, instruksi jaga jarak atau physical distancing dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak dijalankan dengan baik. Penumpang masih menumpuk di stasiun saat mengantre atau di dalam kereta.
Corporate Secretary PT KCI Anne Purba mengatakan, pihaknya hanya menjalankan aturan PSBB. Namun mobilitas masyarakat yang bepergian bekerja atau kegiatan lainnyanmasih saja tinggi.
"Kami sebagai operator sudah memenuhi sesuai dengan instruksi PSBB yang dibuat. Kami lihat sendiri masih banyak masyarakat yabg hendak bekerja," ujar Anne saat dihubungi, Senin (13/4/2020).
Anne mengatakan penerapan PSBB tidak bisa dikerjakan pihaknya sendiri selaku operator angkutan umum. Dalam pelaksanaan PSBB, ia menyataka pihaknya sudah menerjunkan petugas dan menjalankan PSBB sebagaimana mestinya.
"KCI operator transportasi yang pasti sudah mengupayakan menurunkan 4000 lebih petugas di 80 stasiun dengan bantuan marinir," kata dia.
Karena itu, ia mempertanyakan kontribusi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mengurangi tingkat mobilitas masyarakat. Menurutnya perlu pengawasan ketat dan kontrol yang tepat agar tak ada lagi penggunaan angkutan umum kecuali memang mendesak.
"Sekarang bagaimana dengan support Pemda atas implementasu PSBB?" pungkasnya.
Sebelumnya, linimasa jejaring sosial Twitter diramaikan aduan warga soal penumpukan penumpang di stasiun Jabodetabek terkait penerapan PSBB Jakarta.
Baca Juga: TNI-Polri Bentrok Berdarah, DPR: Seharusnya Bersatu Lawan Corona
Salah satu pengguna Twitter akun @suciapriliani, misalnya. Dia merekam antrean penumpang lantaran pengecekan suhu tubuh di Stasiun Depok Lama, Jawa Barat pada pukul 05.41 WIB.
"05.41 Antrian pengecekan suhu tubuh di stasiun depok lama. Wahai @CommuterLine Physical Distancing-nya apa kabar ya? Ini yang disebut PSBB?" tulis akun @suciapriliani.
Penumpukan penumpang juga terjadi di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, seperti dikicauan oleh pengguna akun @endah_asmo.
Berita Terkait
-
Penumpang KRL Membludak Lagi saat Corona, Situasi Terbaru di Stasiun Bogor
-
Penumpang Menumpuk Saat PSBB, KCI Tambah 5 Jadwal KRL Hari Ini
-
Penumpang KRL Berjubel saat PSBB, KCI Minta Tolong Pemda dan Bos Perusahaan
-
TNI Hukum Push-up Warga Pelanggar PSBB, Komnas HAM: Aparat Semakin Humanis
-
Imbas Pengecekan PSBB, Jalur Pintu Masuk Jakarta dari Depok Tersendat
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik