Suara.com - Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) memberikan beasiswa kepada anak sulung perawat Nuria Kurniasih yang jasadnya ditolak arga karena terinfeksi virus corona. Beasiswa tersebut akan diberikan untuk anak sulung Nuria hingga ia lulus.
Beasiswa tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Nuria yang telah berjuang menangani pasien corona.
Jaminan beasiswa tersebut tertuang dalam surat resmi Unimus 1412/UNIMUS/HM 2020 bertanggal (13/04) yang ditanda tangani Rektor Unimus Prof. Dr. Masruhki, M.Pd.
"Sebagai rasa peduli Universitas MUhammadiyah Semarang akan perjuangan almarhumah di bidang kemanusiaan, maka Unimus memberikan beasiswa sampai lulus putri pertama dari almarhumah untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Unimus," demikian isi surat Unimus dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Selasa (14/4/2020).
Beasiswa tersebut berlaku untuk semua jurusan perkuliahan yang akan diambil, kecuali Fakultas Kedokteran dan Fakultasn Kedokteran Gigi.
Saat ini, anak pertama Nuria masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku kelas X SMA di Ungaran. Setelah lulus, anak pertama Nuria bisa bebas memilih jurusan yang akan diambil di Unimus.
Tak hanya memberikan beasiswa, pihak kampus juga datang ke kediaman keluarga untuk memberikan pendampingan dan penguatan psikologis kepada keluarga.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah Edy Wuryanto menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pihak Unimus yang telah memperhatikan masa depan anak Nuria.
"Teman sejawat, saya bersyukur hari ini mendapat kabar bahwa anak-anak dari almarhumah Nuria Kurniasih setelah lulus dari SMA mendapat beasiswa dari Universitas Muhammadiyah Semarang sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdiannya selama memberikan pelayanan pada pasien Covid19," kata Edy yang juga dosen di Unimus.
Baca Juga: RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pasien Positif Corona Meninggal di RS Swasta
Kronologi penolakan jenazah perawat
Perawat RSUP dr Kariadi Semarang yang meninggal karena Covid-19 berasal Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Ia meninggal dunia, pada Kamis (9/4/2020).
Dilansir AyoSemarang---jaringan Suara.com, Jumat (10/4/2020), Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan, bahwa pasien tersebut sedianya bakal dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak, lingkungan Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, sesuai dengan permintaan pihak keluarga.
Namun proses pemakaman harus dialihkan karena ada penolakan dari sekelompok warga setempat, sebelum jenazah tiba di TPU Siwarak.
Sebelum ada penolakan, sudah ada koordinasi pihak terkait dan keluarga, sedianya pemakaman tersebut dilakukan di Sewakul sesuai permintaan keluarga. Situasi cukup kondusif, persiapan untuk pemakaman juga mulai dilakukan.
"Pemangku wilayah RT 06/ RW 08 Kelurahan Bandarjo juga telah menyepakati rencana pemakaman tersebut. Namun selepas petang, kami mendapatkan informasi ada sekelompok warga yang menolak," kata Alexander Gunawan, Kamis (9/4/2020).
Berita Terkait
-
Prediksi Peneliti: Jika Mudik, 1 Juta Penduduk Jawa Bisa Terinfeksi Corona
-
RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pasien Positif Corona Meninggal di RS Swasta
-
Sehari 5 Penumpang karena PSBB, Sopir Mikrolet Cuma Bisa Elus Dada
-
Kabupaten Karanganyar Baru Tetapkan KLB Virus Corona, Ini Alasannya
-
Vibrator, Cybersex, dan Onani: Cerita Cinta 5 Orang di Tengah Wabah Corona
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
Terkini
-
Perempuan Ini Ngaku Satu Almamater, Bongkar Ijazah Wapres Gibran yang Dipermasalahkan Publik
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Stok BBM Langka, SPBU Swasta di Tebet Banting Stir Jual Beras Porang hingga Paket Makanan Ringan
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka