Suara.com - Sebuah rekaman wawancara warga di Singapura menuai sorotan. Pasalnya, banyak dari orang yang diwawancarai memilih mengindahkan imbauan social distancing dan tetap di rumah.
Seperti diketahui, pada 7 April 2020, Singapura menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) versi mereka. Penetapan untuk mencegah penyebaran virus corona itu diberlakukan hingga 4 Mei 2020.
Dengan adanya aturan ini, pertemuan publik dilarang. Pun demikian dengan pertemuan di rumah maupun pusat keramaian publik, demikian berdasarkan laman resmi pemerintah Singapura.
Seluruh bisnis yang tidak berkepentingan diminta untuk tutup. Sama seperti PSBB di sejumlah wilayah di Indonesia, pembelajaran di Singapura pun dilakukan di rumah.
Namun, meski pemerintah sudah melarang, masih saja ada warga yang berkeliaran. Mereka mengindahkan aturan PSBB, dan malah cenderung meremehkan penyebaran virus corona.
Sebuah rekaman video wawancara yang diunggah oleh Rice Media pada 6 April memperlihatkan perilaku warga Singapura yang tetap keluyuran meski ada aturan PSBB tersebut.
Ketika diwawancarai, alasan warga bebal tersebut menuai kekecewaan dan kecaman dari warganet. Berikut percakapan yang terjadi selama wawancara seperti dikutip dari World of Buzz, Rabu (15/4/2020):
"Social distancing benar-benar tidak masuk akal," klaim salah seorang yang diwawancara.
"Sekarang kami berada di restoran. Kami juga memesan beberapa minuman, lalu apa bedanya? Di mana-mana ada keramaian, jadi berpikir itu tidak apa-apa," warga lain mengklaim.
Baca Juga: Wali Kota Tanjungpinang Positif Corona, 77 Pejabat Rapid Test COVID-19
Sementara, sepasang perempuan berusia 20 tahunan tidak mengindahkan betapa seriusnya penyebaran virus tersebut. Mereka tidak peduli dan emoh untuk tetap tinggal di rumah.
"Saya tidak mau bilang bahwa saya sangat percaya diri bahwa saya bisa terkena corona. Tentu saja, pergi ke sini, kami mengambil risiko terinfeksi corona. Tapi, jika saya ingin nongkrong, ya saya ke luar rumah. Saya akan lebih bertanggung jawab secara sosial," ujar salah satu dari mereka.
"Faktanya, saya baru saja traveling 2,5 minggu lalu. Saya baik-baik saja. Orang-orang melakukan social distancing dari saya. Dan sekarang saya di sini, baik-baik saja (tertawa), bebas dari Covid-19."
"Jujur saja, kelompok-kelompok di luar sana bakal menjadi tempat paling aman karena mereka telah didisinfeksi secara menyeluruh. Saya pikir rumah saya mungkin membawa lebih banyak risiko daripada tempat-tempat ini."
Kemudian, teman perempuan itu menambahkan, "Bahkan jika saya pergi dan makanannya dibungkus, Anda juga tidak tahu kan? Jadi, saya akan mengatakan bahwa ini bukan situasi yang bisa kita kendalikan 100 persen. Mengapa tidak mencoba untuk hidup sebaik mungkin dari situasi ini."
"Jika saya terinfeksi corona, saya yakin bahwa sistem perawatan kesehatan kita bakal membantu saya pulih tepat waktu," imbuh perempuan tersebut.
Berita Terkait
-
Wow, Sudah Ada 70 Vaksin Virus Corona yang Dikembangkan di Seluruh Dunia
-
Bikin Repot! Dokter dan Perawat Harus Diisolasi Gara-gara Pasien Berdusta
-
Hotel di Lombok Jual Kamar Rp 12,3 Juta untuk Tempat Isolasi Virus Corona
-
Isolasi Mandiri Bisa Munculkan Rasa Cemburu, Begini Cara Mengatasinya!
-
Bagi-bagi Makanan, Baim Wong Panik Didatangi Banyak Orang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri