Suara.com - NLEY, salah satu staf Gubernur NTB H Zulkiflimansyah dinyatakan positif terjangkit virus Corona (Covid-19) dan masih menjalani isolasi di rumah sakit.
Pasien dengan nomor 37 ini tertular karena sempat berkontak dengan pasien nomor 04 positif Covid-19 atas nama YT yang berasal dari Buleleng, Bali. NLEY yang bertugas di Tim Gubernur Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D) dinyatakan positif terjangkit saat dan telah diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19, Senin (13/4/2020) lalu.
Pegawai Bappeda NTB yang diperbantukan di TGP2D ini tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 dalam 14 hari terakhir sebelum sakit. Namun, wanita berusia 46 tahun dan beralamat di Ampenan Kota Mataram memiliki riwayat kontak erat dengan pasien nomor 04.
Pasien 04 atas nama YT ber-KTP Buleleng Bali ini dinyatakan sudah sembuh dan kembali ke rumahnya. Sedangkan pasien nomor 37, staf Gubernur NTB yang tertular karena sempat berkontak dengan pasien 04 saat ini masih dirawat di RSUD Mataram dengan kondisi baik.
Sementara itu untuk memastikan keamanan lingkungan dan kesehatan di rumah dinas Gubernur dari sebaran corona virus, seluruh staf, ASN, dan stat TGP2D melakukan rapid diagnostic test (RDT). Bertempat di Pendopo Gubernur di Jalan Pejanggik Kota Mataram, Rabu (15/4/2020).
Koordinator pemeriksaan RDT Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Propinsi, Sri Endang Kusrini seperti dilansir Berita Bali--jaringan Suara.com, mengatakan, bahwa test ini merupakan permintaan Gubernur melalui Biro Umum Setda Propinsi NTB.
Sehingga bekerjasama dengan Balai Lab Kesehatan Provinsi, dilakukan pengecekan awal untuk mengetahui respon ada atau tidak Covid-19 di lingkungan Pendopo Gubernur NTB.
"Hasil rapid test akan diumumkan secara resmi oleh Kadis Kesehatan NTB," jelasnya.
Salah satu staf TGP2D yang ikut di rapid test mengaku pernah berinteraksi dengan pasien 37, dua bulan lalu.
Baca Juga: Kisah Belasan Tahanan Polsek Kabur, Berjemur Sambil Nyanyi Tiba-tiba Senyap
"Walaupun pasien nomor 37 yang ASN di Kantor Bappeda ini tidak pernah masuk kerja selama satu bulan lebih, kami tetap melakukan rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan kami," ungkap Made Agus Adi, salah satu rekan pasien 37 di TGP2D.
Secara umum hasil laporan Labkes NTB, dari hasil RDT sebanyak 36 staf di Pendopo Gubernur, 5 orang di Pendopo Setda, dan enam orang di Pendopo Wagub. Sehingga total 47 orang ikut dengan hasil non reaktif. Selain staf gubernur di TGP2D, seluruh ASN, pramusaji, driver, Satpol-PP dan staf ikut menjalani rapid test.
Berita Terkait
-
Inggris Akan Kerahkan Anjing untuk Deteksi Covid-19
-
Staf Gubernur Terinfeksi Corona, Pegawai Rumah Dinas Langsung Rapid Test
-
Aktivitas yang Dilakukan Dul Jaelani Saat Pandemi Corona Usai
-
Innalillahi Medis Corona Kembali Gugur, Berusia 77 Tahun di Palembang
-
Semua Mal di Bandung Diminta Tutup, Kalau Nekat Buka Izinnya Dicabut
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik