Sama seperti Laili, Arniati berprofesi sebagai seorang guru. Ia mengajar pelajaran keagamaan di sebuah sekolah tingkat SMP di Jakarta.
Di antara kesulitan yang ia alami pada masa transisi bekerja dari rumah termasuk konsekuensi jaringan internet yang kurang stabil dan mekanisme penyampaian materi dari tatap muka menjadi online.
"Belum kendala-kendala di rumah. Kebetulan saya selain mengajar, dengan jadwal yang cukup padat, itu juga kan pendampingan empat anak dengan tiga jalur - SMP satu, dua di SD dan satu di TK, itu dalam satu waktu.
"Jadi benar-benar harus komunikasi ke anak dibangun bahwasanya mama dari rumah pun mengajar, sama seperti guru-guru di rumah mereka mengajar kalian. Lalu saya tetap koordinasi ke guru-guru anak saya kalau saya di rumah pun mengajar, jadi minta dispensasi waktu dalam pengumpulan tugas," kata Arniati.
Di sisi lain, Arniati mengatakan pandemi ini juga berdampak pada finansial keluarganya. Suaminya yang memiliki usaha percetakan kini hampir tidak menghasilkan sama sekali.
"Konsep keuangan yang biasa kita nabung, lagi nggak bisa nabung" kata Arniati.
Walupun demikian, ia mengatakan hal tersebut masih bisa ditangani.
"Karena kita juga bukan tipikal keluarga yang konsumtif. Jadi memang dari sebelum wabah sudah biasa hidup hemat. Jadi ketika sekarang benar-benar hemat, ya udah kita rasakan dari sebelumnya," katanya.
Finansial keluarga 'lumpuh'
Baca Juga: Usai Bebas karena Corona, Eks Napi Wanita di Malang Langsung Nikah
Bagi Neneng Nurhayati, pandemi Covid-19 tidak saja mengancam kesehatannya, tapi juga ekonomi keluarga dan kesehatan janin yang dikandungnya.
Dua pekan lalu, Dicky Nurdiansyah, suami Neneng, dipecat dari pekerjaannya sebagai petugas pelayan kebersihan di sebuah mall terbesar di Kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan penyalur jasa kebersihan tempat Dicky bekerja beralasan tidak mampu lagi membayar pegawai seiring dengan ditutupnya sejumlah mal.
Dicky pulang ke rumah tanpa membawa uang kompensasi atau bahkan pesangon sepeser pun. Kehidupan keluarganya dirasakan lumpuh.
"Benar-benar lumpuh. Gak bisa (dapat) penghasilan, gak ada. Yah buat makan sehari-hari juga pinjam ke saudara," ungkap Dicky saat dihubungi melalu telepon, Kamis (16/4), seperti yang dilaporkan wartawan Yuli Saputra untuk BBC News Indonesia.
Dicky bukan satu-satunya korban PHK selama masa pandemi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat mencatat sebanyak 5.047 buruh terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Selain itu, sebanyak 34.365 pekerja di Jabar diliburkan dan 14.053 orang dirumahkan. Data tersebut tercatat hingga 5 April 2020.
Perawat yang meninggal akibat Covid-19, 'Saya hidup, mati untuk orang yang saya sayangi' ‘Meninggal sendirian adalah hal yang mengenaskan’: Kisah perawat yang menangani pasien virus corona di rumah sakit Italia Cerita kehidupan tim medis Indonesia 'berperang' melawan virus corona
Berita Terkait
-
Disanggah WHO, Studi Ini Klaim Sinar Matahari Bisa Hancurkan Virus Corona?
-
Lalai Laboratorium CDC Terkontaminasi Virus Corona, Ratusan Tes Gagal
-
Bak di India, Warga Keluyuran di Atas Jam 2 Siang Diancam Pukul Rotan?
-
Studi Terbaru Klaim Virus Corona 50 Kali Lebih Berbahaya dari Sebelumnya
-
Update Corona Covid-19 Global 19 April 2020: Sembuh Nyaris 600 Ribu Orang
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana