Suara.com - Kebijakan lockdown ternyata membawa problema tersendiri bagi para ibu yang memiliki bayi, terutama mereka yang hidup terpisah jauh dengan sang anak.
Beberapa ibu di Singapura terpaksa tidak bisa bertemu dengan bayi mereka yang berada di Malaysia guna memberikan ASI lantaran adanya kebijakan lockdown di kedua negara tersebut.
Melansir dari Channel News Asia, Malaysia saat ini tengah memberlakukan lockdown sejak 18 Maret. Sementara Singapura, memulai lockdown mulai 7 April hingga 4 Mei mendatang.
Akibat kebijakan ini, Christina Lye (28), mengaku selama satu bulan belakangan, tak bisa bertandang ke Johor Bahru guna menyambangi dan memberi ASI kepada anaknya yang masih berumur 3 bulan.
Padahal anak Lye lahir dengan memiliki infeksi pada paru dan hal ini membuat ASI penting bagi sang anak.
"Lockdown membuatku tak bisa bertemu dengan anakku untuk memberinya ASI, sementara menurut ibu mertuaku, bayinya lebih sering muntah saat diberi susu formula. Hal ini membuatku khawatir dan sedih," kata Lye.
Senada dengan Lye, ternyata permasalahan ini juga dialami oleh lebih dari 350 ibu asal Malaysia yang tinggal di Singapura untuk bekerja. Para ibu ini pun saling berbagi keluh kesah soal persediaan ASI untuk anak lewat grup facebook.
Adapun grup ini diiniasi oleh Mrs. Tee, seorang ibu asal Malaysia yang bekerja di Singapura yang mengalami kesulitan untuk mengirimkan ASI untuk anaknya. Mulai dari tak kunjung menemukan logistik hingga kendala biaya pengiriman yang terlampau mahal.
Untuk itu, grup facebook dengan jumlah anggota yang mencapai 350 ibu-ibu ini didirikan dengan tujuan berbagi masalah dan mencari jalan keluar bersama terkait pengiriman ASI ini.
Baca Juga: Dianggap Lambat, Menko Luhut Klaim Pemerintah Sejak Awal Ingin Larang Mudik
Setelah para ibu ini malang melintang mencari pihak logistik yang bersedia mengangkut ASI ke Malaysia, mereka akhirnya berhasil menemukan harapan.
Seorang pelaku bisnis logistik bersedia membantu mereka membawa 40 kotak ASI beku dari Singapura ke Johor dengan biaya yang terjangkau yakni $10 atau setara dengan Rp 108,5 ribu. Adapun berat maksium masing-masing kotak adalah 20 kilogram.
Disebutkan politisi Partai Aksi Demokratik Andrew Chen Kah, tidak pernah terjadi dalam sejarah, pengiriman ASI lintas negara dalam jumlah yang besar.
Setidaknya sebanyak 2.900 kilogram ASI berhasil dikirim dari Singapura ke Malaysia dengan dua kali pengiriman. Pengiriman pertama sebanyak 600 kilogram pada 8 April dan pengiriman kedua sebanyak 2.300 kilogram.
Lebih lanjut dijelaskan, ASI beku ini dikirim ke berbagai wilayah seperti Johor Bahru, Perak, Penang, hingga Penang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal