Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak menyetujui permintaan lima kepala daerah unyuk menyetop operasional kereta rel listrik alias KRL, yang menghubungkan Jabodetebek.
Namun, keinginan Luhut untuk tetap mengoperasikan KRL ada alasannya. Menurutnya, banyak penumpang KRL yang bekerja di rumah sakit atau sebagai tenaga medis.
"Kalau nanti dia tidak diangkut, kalau kita ada yang sakit, siapa yang merawat, kan mereka mereka itu yang di RS," ujar Luhut dalam dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Luhut mengklaim, keputusan tetap beroperasinya KRL juga tak bertentangan dengan lima kepala daerah. Ia mengaku telah berkoordinasi dalam keputusan itu.
"Jadi mengenai terjadi silang pendapat, tidak ada silang pendapat, kami semua, saya ulangi, selalu koordinasi dengan baik. Mungkin bapak ibu nggak paham bahwa sekarang itu hampir paling tidak 3 kali kami sehari video call. Dengan presiden hanya 1-2 kali," jelas Menteri ad interim Menteri Perhubungan ini.
Kendati begitu, Luhut menilai saat ini penumpang KRL sudah tertib dan mengikuti anjuran pemerintah dalam bertransportasi yaitu menggunakan masker.
"Tadi laporan kereta api pagi saya kira jauh lebih bagus, social distancing, jaga jarak, masker sudah dipenuhi. Kemudian mereka isi apa tujuan mereka pergi," ucap Luhut.
Sebelumnya, usulan penghentian sementara operasional KRL tersebut telah disampaikan dalam rapat pimpinan lima daerah di Bodebek bersama PT KAI dan PT KCI selaku operator commuter line pada Senin (13/4/2020) sore.
Penghentian sementara operasi KRL dinilai agar PSBB bisa berjalan dengan efektif dan penyebaran COVID-19 bisa ditekan dan trennya diharapkan menurun.
Baca Juga: Pekan Kedua PSBB, Tren Penumpang KRL Menurun Rata-rata Seribu Orang
Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap memperbolehkan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek beroperasi. Tapi, tetap dilakukan pengendalian penumpang agar tak menumpuk.
Berita Terkait
-
Ditelepon Menteri UEA Soal Ibu Kota Baru, Luhut: Kami Masih Tangani Covid
-
Dianggap Lambat, Menko Luhut Klaim Pemerintah Sejak Awal Ingin Larang Mudik
-
Jokowi Resmi Larang Mudik, Anies Tetap Tunggu Arahan Luhut
-
Jumat Pekan Ini, Larangan Mudik Bagi Warga Mulai Diberlakukan
-
Langgar PSBB Jakarta, 34 Perusahaan Ditutup Sementara
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi