Ia juga menceritakan kesedihannya setiap kali melihat keluarga almarhum hanya bisa mengucapkan salam terakhir perpisahan dari jauh.
Selain harus bekerja cepat, dia dan penggal kubur lainnya juga harus memakai alat pelindung diri.
Minar mengaku tidak mudah mengenakan pakaian itu untuk menggali kubur di bawah terik matahari Jakarta.
"Aku seperti terbakar. Itu enggak nyaman. Kadang-kadang ketika ambulans tiba, saya mempersiapkan diri tetapi harus menunggu selama 30 menit. Itu kemudian menjadi sangat panas," kata Minar.
Dan kemudian ada hari-hari saat hujan. Terlepas dari cuaca, penggalian kuburan dan proses penguburan harus dilanjutkan.
Selain perjuangan di tempatnya bekerja, Minar juga memiliki kekhawatiran akan tertular covid-19 dan menularkannya kepada keluarga di rumah.
"Saya khawatir karena COVID-19 adalah penyakit menular. Saya sebenarnya takut tetapi ini adalah tanggung jawab saya. Apa yang bisa kukatakan?" ujar Minar.
Beruntung, keluarga dan tetangganya selalu mendukung Minar.
"Mereka mendukung karena mengerti bahwa saya juga berkontribusi dalam memerangi covid-19 lewat pekerjaan saya," jelas Minar.
Baca Juga: Tinju Dunia: Joshua Diklaim Satu-satunya Petinju yang Bisa KO Fury
Ia juga bersyukut memiliki tetangga yang juga mendukung dan tak menemukan stigma negatif terhadapnya.
Ramadan yang tidak biasa
Minar tahu bahwa bulan suci Ramadan segera tiba. Biasanya setiap menjelang Ramadan, pemakaman akan ramai oleh peziarah. Tapi tahun ini tidak ada yang diizinkan datang.
Berkurangnya pengunjung ini juga berpengaruh pada pendapatan Minar. Biasanya, dia akan menerima tips dari para pengunjung atas jasanya merawat makam.
Tanpa pengunjung, ia mengalami penurunan pendapatan. Tapi itu tidak terlalu mengganggunya karena dia masih menerima gaji bulanan sekitar 3,6 juta rupiah.
"Saya berharap pandemi COVID-19 ini akan segera berakhir. Dan dengan Ramadhan yang hampir tiba, kita bisa fokus melakukan ibadah," kata Minar.
Berita Terkait
-
Tersangka Penolakan Jenazah Covid-19 di Banyumas Bertambah Jadi Empat Orang
-
Antisipasi Penolakan, Pemkot Padang Siapkan Lahan Pemakaman Jasad Covid
-
Gelar Simulasi Pemulasaran, Polda DIY Siap Bantu Pemakaman Korban Covid-19
-
Panutan, Tak Ada Tukang Gali, Kapolres Wonosobo Makamkan Jenazah Pasien Cor
-
Pemakaman Perawat RSUP Kariadi Ditolak Warga, PPNI Siapkan Langkah Hukum
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP
-
Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!
-
Nanik S Deyang Nangis-Nangis Soal MBG, Jejak Digital Bikin Publik Geram
-
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi
-
Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Belum Terungkap, Kaesang: Politisi dan Pengusaha
-
Melawan Kriminalisasi PT Position: JATAM Minta Komnas HAM Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!
-
Jelang Munas X PPP, Kubu Agus Suparmanto Klaim Sudah Kantongi Dukungan dari 27 DPW
-
Panik Saat Alarm Motor Curian Berbunyi, Dua Sekawan Diciduk Polisi saat Beraksi di Bekasi