Suara.com - Dr. Rick Bright, direktur dalam pengembangan vaksin virus Corona di Amerika Serikat, 'dipecat' dari jabatannya karena menolak penggunaan klorokuin sebagai obat Covid-19.
Bright yang telah memimpin Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BRADA)—berada di bawah Kementerian Kesehatan AS—sejak 2016 kini dipindahkan ke jabatan yang lebih rendah.
Dilansir CNN, Kamis (23/4/2020), Bright meyakini bahwa mutasi kerja yang dia alami adalah tanggapan negara terhadap kritiknya terkait penanganan pandemi Covid-19 di Amerika Serikat.
"Saya percaya mutasi kerja ini sebagai tanggapan atas desakan saya bahwa pemerintah harus menginvestasikan miliaran dolar AS untuk mengatasi pandemi Covid-19 dalam solusi yang aman dan ilmiah," ujar Bright.
"Dan bukan dalam bentuk obat-obatan, vaksin, dn teknologi lain yang tidak memiliki keunggulan dibidang sains."
"Untuk memerangi virus mematikan ini, sains yang memimpin—bukan politikus atau kroninya," tambahnya.
Terkait penggunaan klorokuin yang gencar dikampanyekan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai obat mujarab mengatasi infeksi virus Corona, disebutnya juga kurang tepat.
"(Amerika Serikat) harus membatasi penggunaan luas klorokuin dan hidroksiklorokuin, yang dipromosikan pemerintah sebagai obat mujarab, tapi jelas-jelas tak layak secara ilmiah," jelas Bright.
Klorokuin diketahui merupakan obat untuk penyakit malaria.
Baca Juga: Resmi! PON 2020 Papua Ditunda ke Oktober 2021
Obat tersebut memiliki efek yang cukup buruk bagi tubuh, salah satunya potensi serangan jantung.
Donald Trump sendiri mengaku belum tahu terkait mutasi Bright akibat menentang kebijakan pemerintah.
Trump menyebut bakal segera mencari informasi tambahan terkait hal itu.
"Saya belum mendengar hal itu. Kapan itu terjadi? Saya tidak pernah dengar namanya. Orang bilang dokter itu dikeluarkan dari pekerjaannya, ya itu bisa benar bisa tidak," kata Trump.
Berita Terkait
-
Studi: Obat Hidroksiklorokuin Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19
-
Lopinavir dan Arbidol Tidak Efektif untuk Covid-19 Ringan hingga Sedang
-
Ngeri, Ini Efek Samping Hidroxychloroquine Pada Ibu Hamil Pasien Covid-19
-
Waduh, Dokter di California Jual Obat Covid-19 Palsu secara Online
-
Serahkan Bantuan, Dexa Medica Sumbang 400 Ribu Tablet Obat Klorokuin
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya