Suara.com - Pemerintah Belanda berencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk jenjang sekolah dasar dan taman kanak-kanak pada 11 Mei mendatang.
Melansir dari laman New Europe, pembukaan ini dilakukan dengan berkaca pada angka sebaran Covid-19 di Belanda yang mulai turun.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan, kegiatan belajar di sekolah nanti dilakukan dengan mengurangi porsi kapasitas kelas dan tetap melakukan phsysical distancing.
Meski sekolah akan dibuka kembali, namun larangan acara publik di Belanda akan diperpanjang hingga 1 September mendatang. Hal ini dilakukan guna menekan sebaran virus corona.
Mark Rutte mengumumkan perpanjangan larangan untuk acara yang menimbulkan keramaian termasuk festival musik dan turnamen olahraga ini pada Selasa (21/4) lalu.
Rutte menyebut, langkah ini digunakan untuk mencegah adanya gelombang baru kasus Covid-19. "Lebih baik berhati-hati sekarang dari pada menyesal di akhir," sambungnya.
Sementara untuk penutupan restoran dan bar di Belanda akan dilakukan hingga 19 Mei mendatang.
"Angka sebaran virus menunjukkan lonjakan yang tidak banyak. Tapi saya tak mau kalau angka ini membuat kita terlena sejenak dan nantinya malah akan menimbulkan lebih banyak kasus. Saya tidak ingin ini terjadi," kata dia.
Pada Selasa (23/4), pihak Belanda mencatat adanya kenaikan sebesar 729 kasus dalam sehari dan membuat total kasus infeski menyentuh angka 34.134. Sementara sejauh ini, telah terjadi 3.916 kematian karena virus corona di Belanda.
Baca Juga: Puji Kota Baku, Michael Essien Bandingkan dengan Kemacetan di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!