Suara.com - Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengapresiasi langkah pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra sebagai staf khusus "milenial" Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui Andi yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) PT Amartha Mikro Fintek membuat polemik terkait surat edaran berkop Sekretariat Kabinet yang ditunjukan kepada para camat.
Kendati mengapresiasi, Mardani meminta perlunya kejelasan apakah pengunduran diri Andi dilakukan atas kesadaran sendiri atau karena adanya tekanan.
"Pertama, apresiasi. Kedua, perlu dicek apakah ada tekanan," ujar Mardani kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).
Lebih dari itu, Mardani memandang ada kesalahan dalam pengangkatan stafsus milenial. Sebab dalam satu pekan terakhir ada dua stafsus milenial yang mengundurkan diri, yakni pertama dilakukan oleh Adamas Belva Devara, CEO Ruangguru.
"Ketiga, ini menunjukkan bahwa pengangkatan stafsus punya banyak catatan. Sudah dua yang mundur. Bisa jadi ada lagi. Komen saya, yang salah bukan prajurit tapi jenderalnya. Pak Presiden perlu bertanggung jawab pada pembinaan stafsusnya," ujarnya.
Sebelumnya, Mardani pernah merespon ihwal kesalahan yang dilakukan Andi lewat surat edaran kepada para camat. Menurutnya, stafsus milenial memang punya potensi. Namun, jika tidak dibina dengan benar maka akan terus melakukan kesalahan dalam pemerintahan Jokowi.
Untuk itu, ia meminta agar ada pembinaan dan pengarahan kepada para stafsus agar fungsi mereka tidak hanya menjadi pajangan semata.
"Stafsus ini punya potensi. Anak muda luar biasa. Mesti dibina dan diarahkan jangan dijadikan pajangan. Nanti akan melakukan kesalahan yang sejenis," kata Mardani kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Keluar dari Stafsus Milenial, Jokowi Pahami Masalah Andi Taufan
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, beredar surat bertanda tangan Staf Khusus Presiden RI Andi Taufan Garuda Putra kepada para camat seluruh Indonesia untuk bekerja sama dengan dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Dalam surat yang berkop Sekretariat Kabinet Republik Indonesia itu, Andi mencantumkan PT Amartha Mikro Fintek untuk turut bekerja sama dalam program penanggulangan Covid yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
PT Amartha adalah perusahaan di bidang pinjaman dana kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di mana Andi menjadi CEO-nya.
Melalui keterangan dalam surat tersebut, Andi menuliskan bahwa petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat.
Selain itu, PT Amartha akan melakukan pendataan kebutuhan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan desa, dan memenuhi jalur donasi.
Surat edaran tertanggal 1 April 2020 itu menyebut akan menjalankan program kerjasama untuk wilayah Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Berita Terkait
-
Ikuti Belva Mundur dari Stafsus Jokowi, Berapa Total Kekayaan Andi Taufan?
-
Keluar dari Stafsus Milenial, Jokowi Pahami Masalah Andi Taufan
-
Andi Susul Belva Mundur dari Stafsus: Saya Banyak Kekurangan, Mohon Maaf
-
Stafsus Milenial Andi Taufan Mundur, Istana: Jokowi Memahami Alasannya
-
Belva Mundur, Yunarto Wijaya: Tapi Proyek Jalan Terus?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan