Suara.com - PT Moda Raya Terpadu (Perseroda) kembali menutup dua stasiun MRT untuk mendukung kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta yang diperpanjang hingga 22 Mei 2020. Dua stasiun itu adalah Stasiun Bendungan Hilir dan Stasiun Senayan.
Dua stasiun ini menambah 5 stasiun yang sudah ditutup sejak 20 April kemarin, maka total stasiun yang ditutup 7 stasiun, yakni Stasiun Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Stasiun Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Bendungan Hilir dan Senayan.
“Mulai Senin, 27 April 2020 besok, dua stasiun lagi akan kami tutup, yaitu Stasiun Senayan dan Bendungan Hilir. Ratangga juga tidak akan berhenti di dua stasiun ini,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, Jumat (24/4/2020).
Oleh sebab itu, kereta MRT hanya akan berhenti di Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.
Effendi mengatakan warga dapat melanjutkan perjalanan dari stasiun MRT yang masih beroperasi menggunakan layanan bus pengumpan Transjakarta yang melayani dari pukul 06.00 sampai dengan 18.00 untuk membantu pengguna MRT Jakarta menjangkau stasiun yang ditutup.
PT MRT tetap akan menerapkan peraturan yang masih akan terus dilaksanakan di lingkungan MRT seperti:
Jam operasional pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Jarak antar kereta (Headway) 30 menit.
Pembatasan jumlah penumpang maksimal 60 orang per kereta.
Baca Juga: Hari Pertama Perpanjangan PSBB, Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Siang Hari Sepi
Kewajiban penggunaan masker bagi penumpang.
Pengetatan penerapan personal hygiene dan physical distancing.
Berita Terkait
-
Senin, MRT Tak Berhenti di Stasiun ASEAN, Blok A, dan Haji Nawi
-
Penumpang MRT Menurun Saat PSBB di Jakarta
-
Dear Warga, Gunakan MRT Hanya Dalam Keadaan Mendesak Selama Jakarta PSBB
-
H-1 PSBB DKI, Begini Penerapan Phisycal Distancing di MRT Jakarta
-
Sehari Jelang PSBB Jakarta, Begini Pemandangan Naik MRT
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur