Suara.com - Media asing dari Australia, ABC News menilai Indonesia akan kalang kabut menghadapi pandemi corona.
Mereka menulis, "Turis beruntung bisa pergi, sementara ada jutaan masyarakat Indonesia yang tak punya jalan keluar."
ABC News menilai pemerintah telah gagal menghadapi pandemi di awal kemunculannya.
Namun, mereka luput menyoroti gerakan gotong royong yang justru diinisiasi oleh masyarakat akar rumput.
Dikutip dari The Diplomat, editor The Jakarta Post, Shane Preuss menyebut selama pandemi corona, gerakan akar rumput di Tanah Air justru yang paling giat memberikan bantuan.
Langkah pemerintah yang yang lamban hingga sikap pemerintah yang denial pada masa awal pandemi ternyata membuat masyarakat turun tangan.
Ia kemudian menyebut sejumlah contoh gerakan, salah satunya yaitu gerakan penggalangan dana di platform kitabisa.com, yang berhasil mengumpulkan dana hingga miliaran rupiah.
Hasilnya, masyarakat berhasil menyumbang Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis, membantu garda terdepan covid-19 seperti penjual makanan, supir ojek online, hingga pemulung.
Tak hanya itu, masyarakat Indonesia di mata Shane Preuss juga dianggap telah berpengalaman dalam menghadapi krisis, mulai dari krisis yang disebabkan bencana alam, konflik horizontal, hingga krisis moneter 1998.
Baca Juga: Dikecam, Foto Bupati Klaten di Paket Bantuan Corona Kemensos RI
"Selama ini, bukti menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah teruji menghadapi masa-masa sulit sehingga ada tanggungjawab dan juga sukacita dalam membantu sesama," tulis Shane.
Tak hanya itu, pada tahun 2018, Charity Aid Foundation (CAF) World Giving Index mendapuk Indonesia sebagai negara dengan tingkat volunterisme tertinggi di dunia.
Terbukti, pada bulan Maret, sebanyak 15.000 mahasiswa kesehatan dari 158 universitas di Indonesia telah mendaftarkan diri sebagai relawan untuk menghadapi wabah virus corona covid-19.
Pada akhir tulisannya, Shane mengatakan, meski pemerintah masih terus bergelut dengan virus, namun inisiatif masyarakat akar rumput telah menunjukkan sisi lain dari negara Indonesia dalam menghadapi covid-19.
"Seharusnya, sikap dan cara masyarakat Indonesia dalam menghadapi covid-19 dengan rasa percaya diri dan kebersamaan adalah sesuatu yang patut disoroti."
Berita Terkait
-
Ada yang Positif Corona, Satgas Covid-19 Putuskan 1 RT di Ponorogo Lockdown
-
Kota Kendari Lockdown Tiga Hari, Mulai Jumat Hari Ini
-
Lockdown Anti Mainstream, Penjaga Gerbangnya Seram Banget
-
Jaga Jarak, Kampanye Lockdown Kawasan Ada yang Bikin Baper
-
Cegah Corona, Media Lawan Covid19 Serukan Kampanye #JanganMudik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO