Suara.com - Video penampakan lendir yang sempat diduga pasien corona beredar di media sosial. Kekinian muncul pengakuan bahwa pasien dalam video tersebut bukanlah merupakan pasien corona.
Dalam video itu, terlihat seorang petugas medis tengah menunjukkan lendir yang diambil dari saluran pernapasan seorang pasien.
Lendir itu tampak berwarna coklat dan pekat. Jumlahnya juga banyak sehingga perlu beberapa saat untuk mengeluarkannya dari mulut pasien.
Terdapat narasi yang diduga dari seorang dokter di dalam video tersebut.
"Lendir orang itu seperti ini, lendir luar biasa dan ini sangat kental. Ini kita lihat sangat kental dan menyebabkan gagal napas," kata seorang dokter dalam video.
Dokter itu lalu menerangkan bahwa lendir itulah yang menyumbat saluran pernapasan .
Alih-alih tidak bisa dikeluarkan lewat batuk, lendir itu akan membuat pasien semakin menderita.
"Jadi bisa kita lihat bahwa lengket, gagal napasnya karena ketidakmampuan batuk dan menelan. Tapi kalau seperti ini, orang-orang yan batuknya jelek ini akan membuat orang gagal napas," imbuhnya.
Masih dalam video yang sama, dokter itupun menyebutkan bahwa untuk menghilangkan lendir tersebut, pasien perlu mengonsumsi minuman hangat.
Baca Juga: 6 Video Kecelakaan Berakhir di Coffin Dance Ini Bikin Lupa Kalau Puasa
"Jadi untuk mengeluarkannya, kita perlu minuman yang hangat atau bisa mengencerkan dahak," ujar dokter.
Muncul pengakuan bahwa pasien dalam video tersebut bukanlah merupakan pasien corona melainkan pasien kanker paru
Beredar tangkapan layar percakapan yang mengatakan bahwa video tersebut bukanlah video pasien corona, melainkan pasien kanker paru.
Foto tangkapan layar ini dibagikan ulang oleh pengguna Instagram @ndorobeii.
Berikut keterangan dari percakapan tersebut:
Mohon maaf sebelumnya, video di atas disebar orang yang tak bertanggungjawab dan diberi narasi seolah-olah pasien penderita covid 19. Mohon tidak disebarkan.
Berita Terkait
-
Pemakaman Ditolak Warga, Jasad Pasien Corona Dikuburkan di Hutan
-
Perawat Pasien Corona RSUD Bung Karno Diusir dari Kost di Grogol
-
Sembuh Dari Virus Corona, Pria Asal Inggris ini Ungkap Rahasianya
-
Haru, Begini Kesaksian Petugas Pemulasaran Jenazah Pasien Virus Corona
-
Gadis Garut Mendadak Pingsan, Dikira Kena Corona Ternyata Diputusin Pacar
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok