Suara.com - Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Henry Subiakto telah menjawab tantangan eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu yang meragukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lulusan UGM. Namun, Henry Subiakto justru diancam dengan menggunakan UU ITE.
Hal itu diungkap oleh Henry melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya @henrysubiakto. Ia telah mengungkap foto-foto yang menunjukkan bahwa Jokowi memang seorang lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
Tak lama berselang setelah ia menunjukkan foto-foto lawas Jokowi, Henry mengaku ada salah satu akun Twitter yang menakut-nakutinya dengan UU ITE.
"Ada akun nakut-nakuti saya dengan UU ITE hehe," kata Henry seperti dikutip Suara.com, Sabtu (2/5/2020).
Mengetahui ada yang mengancamnya, Henry justru memberikan jawaban telak. Henry menyebut orang yang mengancamnya itu tak mengetahui bahwa ia merupakan mantan Ketua Panitia Kerja (Panja) Revisi UU ITE.
Selain itu, Henry juga banyak diminta sebagai saksi ahli dalam kasus pidana ITE. Oleh karenanya, Henry mengaku sangat paham mengenai seluk beluk UU ITE tersebut.
"Maaf bukan bermaksud sombong, saya tahu persis bagaimana substansi UU ITE. Mungkin tidak browsing bahwa saya mantan ketua panja revisi UU ITE dan saya banyak diminta sebagai saksi ahli untuk makna dan pidana ITE," ungkapnya.
Henry tak menyebut siapa sosok yang mengancamnya dengan delik ITE. Ia justru memberitahu cara pelaporan kasus pelanggaran UU ITE yang benar.
"Teman-teman kalau lapor orang-orang yang melanggar UU ITE itu bukan ke Divisi Humas Mabes Polri, tapi ke @yanmas_reskrim alias Bareskrim Mabes Polri. Kalau di Polda namanya Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus)," tuturnya.
Baca Juga: Penerapan PSBB Tangerang Raya Diperpanjang Hingga 17 Mei Mendatang
Henry mengungkap akun-akun yang menyerangnya dan menolak fakta sesungguhnya kebanyakan adalah akun-akun anonim. Ia menduga banyak pihak yang sengaja menciptakan akun-akun hanya untuk menyerang seseorang.
"Kalau saya perhatikan akun-akun yang masih ngotot menentang fakta, nalar dan moral itu banyak akun-akun anonim dengan follower belasan atau puluhan dan jarang-jarang ngetwit. Nampaknya makin banyak orang beternak akun hanya untuk nyerang," tuturnya.
Sebelumnya, jagat media sosial beberapa waktu lalu dibuat ramai setelah muncul kicauan tantangan dari mantan sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu yang meminta bukti soal Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
Tantangan itu bermula ketika ada pemilik akun Twitter @kandargalang yang mempertanyakan foto wisuda Jokowi di UGM.
"Ayo siapa yang kuliah di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 atau seangkatan Pak Jokowi dan siapa di Fakultas Kehutanan UGM yang barengan wisuda bersama Jokowi, pasti kalian punya foto barengan ramai-ramai saat wisuda tersebut. Jangan sampai ada prasangka negatif rakyat terhadap Pak Jokowi dalam hal ini," tulisnya beberapa waktu lalu.
Kicauannya itupun mengundang perhatian termasuk dari Said Didu. Ia kemudian memberi komentar balasan dengan kalimat semacam kuis.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Bagikan Nasi Bungkus Bertuliskan Nasi Kodok?
-
Rektor UIC Mengaku Dapat Bansos Jokowi, Fadli Zon: Duh, Ironi Negara Maju
-
Said Didu Minta Bukti Jokowi Lulusan UGM, Alumni UGM Ini Beri Balasan Telak
-
Sembako Telat karena Kemasan, DPR: Tas Bantuan Presiden Bisa Bulan Depan
-
Jokowi: Proritaskan Kartu Prakerja bagi Korban PHK atau Dirumahkan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan