Suara.com - Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang Yusirwan Yusuf, mengklarifikasi video pasien bayi yang meninggal yang tersebar luas di media sosial, yang mana pihak keluarga menganggap anaknya ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.
Yusirwan mengakui, masih adanya kekurangan dalam aspek pelayanan, yang mana keluarga pasien merasa kurang puas atas yang dilaksanakan. Namun, sebetulnya kalau kita melihat kronologis dari kejadian ini, ada beberapa permasalahan yang kita tarik, masih lemahnya sistem rujukan dari rumah sakit jejaring dengan rumah sakit pusat.
"Padahal kami sudah menyepakati melalui Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumbar dan Dinas Kesehatan, bahwa bila ada pasien terduga COVID-19 yang ingin dikirim ke M Djamil, itu sudah harus diberikan data pendahuluan, pemeriksaan laboratorium dan rontgen foto torak," katanya kepada KLIKPOSITIF--jaringan Suara.com, kemarin.
"Ada beberapa persyaratan yang dikirim ke rumah sakit, dan itu harus dikontak dulu M Djamil supaya bisa mempersiapkan kondisi-kondisi emergency pada pasien tersebut. Pada kenyataannya, pasien tidak dibekali data-data yang lengkap tadi," sambungnya.
Yusirwan melanjutkan, sampai di M Djamil, karena pasien ada sesak napas, untuk gejala utama pada screening pasien itu terimbas COVID-19.
"Karena pada wabah ini, ada beberapa keluhan gejala klinis yang memang menjadi dasar utama kita memilah pasien, karena kita sama tahu penyakit pandemi ini menular, perlu perlakuan khusus pada pasien ini," kata dia.
Dari hasil rontgen foto torak, ada bronco pneumonia dan akan diambil swab, swab untuk memastikan melalui PCR, apakah positif atau negatif COVID-19.
"Dan keluarga pasien menolak. Sehingga ujung-ujungnya terjadi seakan-akan terbengkalai pelayanan, ini karena terjadi miskomunikasi sehingga berakibat kejadian ini," ujarnya.
Yusirwan menegaskan, kami dari pihak RSUP Dr M Djamil, tetap akan memberikan upaya-upaya perbaikan di internal, juga kedepan ini akan memberlakukan disaster plan, agar kasus yang berat ini tidak terulang lagi dengan respon time yang terlambat.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Mau Relaksasi PSBB, Ketua Gugus Covid-19: Tanya ke Beliau
"Siapapun pasien yang masuk ke emergency, sesak atau tidak sesak kita sudah tata laksana cara pasien COVID-19. Kita berharap dengan kondisi kedepannya, ini akan menjadikan RS M Djamil ini respon time kita makin cepat, terutama dengan pasien commorbite yang berat," pungkasnya kemudian.
Seperti diberitakan KLIKPOSITIF sebelumnya, seorang bayi asal Pariaman meninggal di RSUP M. Djamil Padang pada Kamis (29/04/2020). Meninggalnya bayi usia 1 bulan tersebut menjadi viral lantaran pihak keluarga menganggap bahwa kematian bayi itu akibat ditelantarkan oleh pihak rumah sakit tersebut.
Perihal itu, Rydha yang merupakan orang tua dari bayi tersebut mengatakan, pihaknya akan menuntut pihak RSUP. M. Djamil Padang.
"Kami sebagai keluarga tidak terima perlakuan pihak rumah sakit M. Djamil Padang. Kami merasa, anak kami telah ditelantarkan, tidak ditanggapi dengan cepat, sehingga dia meninggal ," ungkap Rydha pada KLIKPOSITIF , Minggu (3/5/2020).
Rydha menuturkan, anaknya bernama Isyana Putri Aisyah 1 bulan satu hari sebelum di rujuk ke RSUP M. Djamil Padang, telah dirawat pada di IGD rumah sakit Aisiyah Pariaman .
"Pihak rumah sakit Aisiyah merujuk anak kami ke M. Djamil Padang lantaran alat medis di sana lengkap. Namun sampainya di sana anak kami ditangani seperti pasien layaknya COVID-19," sebut Rydha.
Berita Terkait
-
Bayi Isyana Meninggal Diduga Ditelantarkan RS Rujukan Pasien Corona
-
Malu Dihamili Pacar, Motif Ibu Muda Buang Bayinya ke Kandang Kucing
-
Ahli: Pandemi Corona Tidak Menimbulkan Ledakan Angka Kelahiran Bayi
-
Bayi Meninggal Diduga Terlantar di RSUD M Djamil, Keluarga: Kami Tak Terima
-
Mama Muda Pembuang Bayi ke Kandang Kucing Terancam 5,5 Tahun Penjara
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Program Makan Bergizi Gratis Bermasalah, DPR Soroti Praktik Jual-Beli Dapur Fiktif di 5.000 Lokasi
-
Cara Ikut Lelang KPK, Peluang Dapat Mobil hingga Rumah Mewah dengan Harga Miring
-
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
-
Viral Petugas SPBU Shell Jajakan Kopi Literan di Pinggir Jalan Imbas Stok BBM Kurang
-
BREAKING NEWS: Prabowo Lantik Djamari Chaniago Menko Polkam, Erick Thohir Jabat Menpora!
-
Viral Warga Jaga Warga: Aksi Solidaritas Publik Selamatkan Karyawan Shell dari PHK Massal?
-
Perwakilan Aliansi Ojol Aksi 179 Temui Anggota Komisi V DPR RI: Katanya Ada Bang Dasco Juga
-
Muncul di Istana usai Santer Gantikan Listyo Sigit, Komjen Dedi Prasetyo Fix Kapolri Baru?
-
Bakal Dilantik Jadi Wamenaker Gantikan Noel? Afriansyah Noor Tiba di Istana: Kan Sudah Tahu
-
Freelancer dan Ojol Jadi Prioritas Stimulus 'Bansos' Pemerintah, Dapat Apa Saja?