Suara.com - Jumlah orang yang terjangkit Virus Corona atau Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Tercatat hingga Kamis (7/5/2020), totalnya sudah menyentuh 4.775 orang yang dinyatakan positif terjangkit Virus asal Kota Wuhan Provinsi Hubbei, China ini.
Dengan demikian, jumlahnya bertambah 66 orang lagi yang terjangkit Corona sejak kemarin, Selasa (5/5/2020). Jumlah ini terbilang stabil seperti kemarin ketika penambahannya berjumlah 68 pasien.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus Corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga kelurahan tempat pasien tinggal.
Berdasarkan laman tersebut, 718 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlah ini bertambah hanya lima pasien dari hari sebelumnya.
Sementara, 430 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Pasien wafat bertambah sedikit, yakni 10 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.196 orang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 1.431 orang yang positif menjalani isolasi mandiri di tempatnya masing-masing.
Ada juga 1.693 orang di Jakarta yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Pada tahapan ini, pasien sudah memiliki gejala corona dan tengah melalukan isolasi diri.
Dari keseluruhan, 3.507 orang telah diketahui tempat tinggal atau domisili Kelurahan mana. Lalu 1.268 lainnya masih belum diidentifikasi tempat tinggalnya.
Secara keseluruhan, baik pasien positif, sembuh, wafat, dan menunggu hasil di Jakarta jumlahnya adalah 6.468 kasus. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Sudah Dikurangi Drastis, APBD DKI Masih Terancam Defisit Rp 4 Triliun
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawat mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan PDP juga masih meningkat jumlahnya.
"Untuk orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 1.580 orang. ODP berjumlah 7.638 orang (7.399 sudah selesai dipantau dan 239 masih dipantau) dan PDP sebanyak 6.295 orang (5.235 sudah pulang dari perawatan dan 1.060 masih dirawat)," kata Ani di Balai Kota, Kamis (7/5/2020).
Berita Terkait
-
Sudah Dikurangi Drastis, APBD DKI Masih Terancam Defisit Rp 4 Triliun
-
Titik Cerah COVID-19 RI, Pasien Sembuh 7 Mei Tambah 2 Kali Lipat
-
Bertambah Dikit, Sampai 7 Mei Ada 4.775 Warga Jakarta Positif Corona
-
Satpol PP DKI Sudah Keluarkan 3.000 Lebih Teguran Tertulis Pelanggar PSBB
-
Terus Membengkak! Pasien Positif Corona Indonesia Kini 12.776 Orang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana