Suara.com - Masalah bantuan sembako di masa pandemi corona kerap memicu keresahan di masyarakat. Salah satunya menimpa Lurah Sialang Munggu di Kota Pekanbaru, Riau, Muhammad Randi Fajar.
Randi yang baru sehari dilantik menjadi lurah di Kelurahan Sialang Munggu dikabarkan terlibat cekcok dengan RT dan RW karena tidak ada kata sepakat terkait penyaluran bantuan sembako.
Dilansir dari Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Ketua Forum Komunikasi RT dan RW, Sucipto menjelaskan, cekcok yang terjadi antara pihaknya dengan lurah baru ini hanya karena mis komunikasi atau salah paham saja.
"Salah komunikasi saja, klarifikasinya begini, pagi itu ada rapat silaturahmi kami dengan lurah yang baru, bicara soal sembako juga. Pak lurah menyampaikan hal-hal yang sesuai tupoksi dia," ujar Sucipto, Jumat (8/5/2020).
Menurut dia, ketika rapat hampir selesai, salah seorang RW memilih 'walkout' sambil menyampaikan ketidaksepakatannya dan saat itu ada bahasa bahwa dia akan mengundurkan diri.
Lurah selanjutnya menjawab, baginya tak masalah jika ada yang ingin mengundurkan diri dan mempersilahkan membuat surat pengunduran diri ke lurah.
"Jadi muncul lah anggapan bahwa ada bahasa seolah-olah lurah menekan. Tapi sekarang sudah tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi," kata Sucipto.
Terkait persoalan bantuan sembako, forum sudah sepakat untuk mempersilakan pemerintah membagikan sembako yang berjumlah 261 tersebut. Namun, RT dan RW tidak mau terlibat.
"Saat ini sembako ada di kantor lurah, akan dibagikan kelurahan tanpa melibatkan RT dan RW. Kita persilakan kalau memang ada hak person warga kita. Kita tidak ada tanda tangan berita acara," kata dia.
Berita Terkait
-
Monex Bagi-bagi 20.000 Sembako di Tengah Pandemi Corona
-
Pingsan di Halte Bus, Kakek Tunawisma di Pekanbaru Ternyata...
-
Viral Warga Protes Bansos Jokowi Hanya Berisi Beras & Minyak Goreng
-
Bagikan Sembako Uang Jutaan, Crazy Rich Surabaya: Mau Dibilang Riya Silakan
-
Berdamai usai Ribut Bansos, Anak Ibu RT dan Warga di Koja Tetap Tersangka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO