Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, Indonesia sudah pernah mengalami wabah virus Flu Spanyol pada 1918-1920.
Karenanya, penanganan virus corona covid-19 saat ini tak jauh beda dengan Flu Spanyol.
Yurianto mengatakan berkaca, dari wabah Flu Spanyol, Indonesia seharusnya bisa mengatasi Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang sudah masuk ke Tanah Air sejak awal Maret 2020.
"Saat itu memang kita masih berada di penjajahan kolonial Belanda, namun ada beberapa hal yang bisa kita lihat pembelajaran baik yang dilaksanakan pada setiap pandemi," kata Yurianto dari Kantor BNPB, Jumat (8/5/2020).
Yurianto menyebut beberapa pelajaran yang bisa diambil dari penanganan Flu Spanyol adalah pembatasan jarak antarmanusia agar tidak terjadi penularan yang semakin meluas.
"Pertama adalah pembatasan kontak, ini yang kemudian juga kita lakukan pada periode sekarang dan dilakukan oleh seluruh dunia dengan membatasi kontak, dan meningkatkan stamina untuk yang masih sehat agar tidak mudah terinfeksi virus penyebab pandemi," ucapnya.
Selain itu, masyarakat juga harus solid bersatu menjaga kesehatan di lingkungan masing-masing sekaligus membantu orang-orang yang terdampak secara kesehatan dan ekonominya.
"Kebijakan pemerintah juga dilakukan secara berkelanjutan konsisten terus-menerus sampai virus penebab pandemi dapat dikendalikan, solusinya adalah bagaimana mengembalikan kehidupan masyarakat pasca pandemi," tegasnya.
Untuk diketahui, hingga Jumat (8/5/2020) jumlah pasien positif virus corona sebanyak 13.112 orang. Dari jumlah tersebut 2.949 orang sembuh dan 943 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Berkaca dari Pandemi Flu Spanyol, Covid-19 bisa Bertahan Hingga 2 Tahun
Kementerian Kesehatan memprediksi kondisi Indonesia bisa kembali normal kembali pada bulan Agustus 2020, dengan catatan warga taat aturan.
Sementara, permodelan Singapore University of Technology and Design (SUTD) Data-Driven Innovation memprediksi kondisi di Indonesia akan normal kembali pada 23 September 2020.
Berita Terkait
-
Lockdown Virus Corona Bikin Kasus Penularan HIV Menurun di London
-
Pemerintah Pakai Mesin Pendeteksi TB untuk Periksa Covid-19, Apa Untungnya?
-
Makin Banyak! Jumat 8 Mei Pasien Positif Corona Tembus 13.112 Orang
-
Gawat! Ditemukan Virus Corona di Sperma Pasien, Bisa Menular via Seks
-
Ketiduran di Rel, 14 Orang Tewas Dihantam Kereta Api
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI