Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan kasus corona di wilayah DKI Jakarta yang diduga tidak sesuai dengan jumlah di lapangan. Ia memperkirakan jumlahnya mencapai 40 hingga 80 ribu kasus, tidak seperti yang diumumkan pemerintah pusat.
Namun, hal tersebut memantik komentar dari sejumlah politikus tanah air. Salah satunya adalah Ferdinand Hutahaean, politikus yang aktif di jagat Twitter.
Lewat akun Twitter-nya @FerdinandHaean2, ia mempertanyakan langkah Anies Baswedan yang menurutnya berada di antara dua kemungkinan.
"Anies perkirakan kasus corona di DKI sebenarnya capai 40-80 ribu. Pertanyaan saya adalah, ini prestasi atau kegagalan?" tulisnya via Twitter.
Menurut Anies, yang selama ini diumumkan oleh pemerintah pusat kepada publik adalah hasil tes COVID-19. Sementara, jumlah keseluruhan kasus corona tidak disebutkan.
"Ada dua hal yang berbeda di sini, yakni kasus COVID-19 dan hasil tes. Apa yang ditampilkan ke publik adalah hasil tes," katanya saat diwawancarai wartawan The Sydney Morning Herald, James Massola, dalam tayangan di akun YouTube Pemprov DKI, Senin (11/5/2020).
Padahal, hasil tes sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dalam melakukannya. Apabila tes yang dilakukan pemerintah sedikit maka hasilnya juga sedikit, namun hal itu bukan berarti kasus corona di wilayah tersebut sedikit.
Menurutnya, bisa jadi angka kasus corona yang sebenarnya untuk wilayah DKI Jakarta adalah 40-80 ribu. Hal ini sesuai dengan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian yang berkisar antara 5-10%.
"Bila CFR (case fatality rate/tingkat kematian) antara 5% sampai 10%, maka kasus yang sebenarnya mencapai 8 ribu atau 9 ribu. Oh, maaf, mungkin 40 ribu hingga 80 ribu," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Tak Pangkas Tunjangan Tenaga Medis Corona
Sementara itu, cuitan Ferdinand Hutahaean terkait hal tersebut langsung mengundang komentar dari warganet lainnya.
"Waduh, kalau ini benar, yang berbohong itu kan tim gugus tugas. Kalau ini salah, bisa termasuk hoaks dong. Negara kok dipimpin gerombolan anak-anak," kata akun @sigitmarjaya.
"Nah, ini yang jadi pertanyaan kita masyarakat DKI???" tulis @WMalohing.
Berita Terkait
-
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Reuni Tipis-Tipis Anies Baswedan dan Mahfud MD, Bahas Apa?
-
Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi