Suara.com - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan kembali berjualan. Mereka enggan mengikuti aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tetap di rumah.
Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tentang usaha yang boleh beroperasi juga sebenarnya tak memberikan izin bagi banyak PKL di tempat itu.
Pasalnya, kebanyakan mereka tak berjualan barang yang mendapatkan pengecualian.
Salah satu pedagang bernama Roni mengatakan tak bisa berdiam diri di rumah. Ia mengaku butuh uang untuk menghidupi keluarganya dan dirinya sendiri.
"Sekarang kalau kita di rumah saja mau makan apa. Anak istri di rumah gimana?" kata Roni saat ditemui di lokasi, Selasa (12/5/2020).
Roni yang tinggal di kawasan Kalimalang, mengatakan butuh pemasukan karena tuntutan hidup, seperti membayar kontrakan, uang makan, dan kebutuhan lainnya.
Sementara jika diam di rumah sesuai anjuran PSBB Jakarta, tagihan itu terus datang dan harus dibayar.
"Uang kontrakan kan nagih terus. Buat makan, peralatan anak istri, kan butuh terus. Masa saya diam saja di rumah," ujarnya.
Roni tak menampik khawatir terpapar virus Corona. Namun, ia lebih memilih meninggal karena berjuang di luar mencari uang daripada keluarganya kelaparan di rumah.
Baca Juga: Wacana Duel Ke-3 Lawan Mike Tyson, Holyfield Cemas Kupingnya Digigit Lagi?
"Sekarang walaupun Corona tapi kita enggak makan gimana? Saya lebih pilih mati di luar daripada diam di rumah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sempat Dilarang Satpol PP, PKL di Pasar Mampang Jualan Lagi
-
DPR Protes: Masjid di Tutup, IKEA dan Mal Tetap Buka, Ada Apa Ini?
-
Pengurus Masjid Hilang Pemasukan saat PSBB: Biar Allah Cukupi di Akhirat
-
Anies Sebut Denda Tak Pakai Masker Rp 250 Ribu Belum Diterapkan di Jakarta
-
PKL Tanah Abang Kembali Berjualan, Kasatpol PP DKI: Ini Mau Ditindak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya