Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan polemik anggaran bansos yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jakarta. Ia menjelaskan bahwa kondisi keuangan Pemerintah Jakarta sempat tersendat lantaran Kementerian Keuangan masih memiliki utang dana bagi hasil pajak kepada Pemprov DKI Jakarta.
Penjelasan ini ia sampaikan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa malam (12/5/2020).
Anies membantah bahwa Pemprov DKI tak memiliki dana untuk mengeluarkan bantuan sosial terkait krisis covid-19 seperti yang disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya.
"DKI sudah mengalokasikan 5 triliun untuk BTT penanganan covid, yaitu untuk kesehatan, bansos, dan pemulihan ekonomi kalau dibutuhkan. Tentu ada batas karena tak mungkin sebuah anggaran tak ada batass," jelas Anies.
Ia juga menjelaskan bahwa tantangan dana memang sempat dialami oleh DKI Jakarta lantaran lemahnya kondisi perekonomian warga yang mengakibatkan adanya cashflow.
"Kita memang kemarin mengalami tantangan cashflow, karena kita tahu pendapatan terbesar Pemprov DKI itu oleh pajak. Kalau kegiatan perekonomian turun maka otomatis pajak yang disetorkan kepada pemerintah juga ikut turun," kata Anies Baswedan.
Kondisi cashflow inilah yang membuat aliran dana dari Kementerian Keuangan kepada Pemerintah DKI Jakarta tersendat.
Akibatnya, Kemenkeu pun menunda pembayaran dana bagi hasil tahun 2019 senilai Rp. 5,1 triliun kepada Bank DKI.
"Dana bagi hasil antara pemperintah pusat dengan Bank DKI tahun 2019 senilai 5,1 T itu memang sempat belum dibayarkan," kata Anies lagi.
Baca Juga: Tepergok Mesum di Kos saat Ramadan, Wanita Ini Mewek Ngumpet di Kamar Mandi
Anies menambahkan bahwa pada April lalu Kemenkeu telah membayarkan 50 persen dana bagi hasil itu kepada DKI Jakarta.
"Alhamdulillah tanggal 23 April kemarin sudah dibayarkan sebanyak 2,6 triliun, jadi masih ada sisa 2,5 triliun yang harus dibayarkan oleh Kementerian Keuangan kepada Pemprov DKI Jakarta," jelas Anies.
Persoalan utang dana bagi hasil pajak oleh Kementerian Keuangan kepada Pemprov DKI ini sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiono.
Pemerintah Pusat disebutnya baru membayar Rp 2,6 triliun pada 23 April lalu. Padahal anggaran ini bisa digunakan untuk menanggung biaya Bansos warga DKI.
"Anggarannya ini termasuk di dalamnya include dana perimbangan daerah lewat dana bagi hasil pajak. Kan cuma dibayar separo. kan beberapa kali ditagih kan," ujar Mujiyono saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).
Mujiyono menyatakan, seharusnya Sri Mulyani tak mengungkit masalah tak ada biaya ini.
Berita Terkait
-
Data Covid-19 Kemenkes Dituduh Tak Transparan, Ferdinand Dukung Anies
-
Para Menteri Serang Anies, Rocky Gerung Anggap Seperti Menggarami Laut
-
Sempat Dilarang Satpol PP, PKL di Pasar Mampang Jualan Lagi
-
Siapkan Rp 5 T, DPRD Sebut Anies Akan Bagikan Bansos ke Warga dalam 6 Tahap
-
Sempat Berselisih, Anies Akan Umumkan Bansos Tahap Dua Bareng Mensos
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?