Suara.com - Orang tua dan siswa merasa khawatir apabila sekolah kembali dibuka dalam waktu dekat ini terkait wacana relaksasi di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Kecemasan itu disampaikan oleh Widyawati, orang tua murid di Jakarta Selatan dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (13/5/2020) malam.
"Kalau saya terus terang masih deg-degan karena lihat situasi seperti ini kayak masih yakin, masih belum ikhlas anak masuk sekolah," ujar Widyawati.
Kepada pembawa acara Najwa Shihab, Widyawati mengaku khawatir lantaran mengetahui jumlah pasien Covid-19 masih terus bertambah.
"Kalau dengar berita aja itu tiap hari penambahan kasus itu masih ada, bukannya turun, tapi ada terus," ucapnya.
Widyawati baru merasa yakin untuk melepas anaknya kembali masuk sekolah ketika jumlah pasien Covid-19 terlihat mengalami penurunan.
Bahkan meskipun pemerintah membuat kebijakan untuk membuka kembali sekolah, Widyawati masih belum yakin membiarkan anaknya masuk.
Sama seperti Widyawati, Anggita, calon siswa SMA, di Banyumas, Jawa Tengah juga meminta pemerintah untuk tidak buru-buru membuka sekolah dalam waktu dekat.
"Kalau misal wabah ini belum beres kalau bisa jangan dulu karena dapat menimbulkan dampak yang besar, bisa mewabah lebih banyak lagi," ujar Anggita.
Baca Juga: Dampak Ekonomi Corona: Kiriman Uang Menurun, Hidup 800 Juta Orang Terancam
Menanggapi keluhan-keluhan atas wacana relaksasi di tengah pandemi ini, Deputi IV KSP Bidang Komunikasi Politik dan Informasi, Juri Ardiantoro memberikan tanggapan.
Menurut Juri, pemerintah selalu mengatakan bahwa penanganan Covid-19 tidak boleh melupakan penanganan sektor lain, yakni ekonomi.
"Kita juga harus menghitung betul dampak dari kegiatan ekonomi akan menjadi sumber masalah penularan wabah ini," ujarnya.
Juri menambahkan, "Presiden mengatakan terkait wacana relaksasi itu harus dihitung secara matang, hati-hati, lihat timingnya, jangan buru-buru. Relaksasi harus semata-mata didasarkan pada data di lapangan."
Jika penurunan jumlah pasien Covid-19 belum terjadi secara konsisten, Juri mengatakan wacana relaksasi akan menjadi sangat beresiko.
"Sampai hari ini, pemerintah tetap konsisten menerapkan PSBB sambil merancang secara detil ketika nanti relaksasi itu harus dilakukan. Karena mau tidak mau kita akan menuju ke sana hanya timingnya saja," ucapnya.
Berita Terkait
-
Relaksasi Rumah Ibadah Harus Dimaklumi, DPR Minta Tak Ada Pembubaran Jemaah
-
Kasus Corona Menurun, 63 Persen Wilayah Jabar Bakal Normal Lagi, Asalkan...
-
Menag Mau Relaksasi Tempat Ibadah, FPI: Wacana Mencari Kambing Hitam
-
Inggris Akan Buka Sekolah Mulai 1 Juni, Tapi Ditentang Serikat Guru
-
Tiga Pesan WHO Sebelum Izinkan Anak Untuk Kembali ke Sekolah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma