Suara.com - Pernyataan mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin yang mengklaim pernah diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi mafia di tanah air ditanggapi oleh politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ferdinan mempertanyakan apakah permintaan khusus tersebut kemudian dapat diemban dengan baik atau tidak oleh Din. Sebab, mengacu dari pernyataannya, Din sendiri mengaku bahwa mafia justru malah merajelela.
"Bukankah Pak Din pernah ditugasi Pak Jokowi sebagai utusan khusus? Diajak diminta melawan mafia? Tapi kenapa Pak Din sendiri bilang mafianya justru makin ramai? Bukankah ini artinya Pak Din gagal melaksanakan tugasnya sebagai utusan khusus?" kata Ferdinand kepada Suara.com, Jumat (15/5/2020).
Ferdinand kemudian mengaitkan hal tersebut dengan pernyataan lain yang disampaikan oleh Din, yaitu berkenaan dengam pribadi Jokowi yang baik, namun dikelilingi sejumlah pihak yang berniat buruk. Ferdinand sendiri sebelumnya menyatakan tidak sepakat atas pernyataan Din tersebut.
Alasannya, selain tidak disebutkan siapa pihak yang dimaksud, ia sekaligus menilai bahwa pernyataan Din terlalu tendensius karena tidak disertai pembuktian.
"Begitulah niat baik, tak selalu bisa dilakukan dan tak selalu bisa menyenangkan semua pihak. Pak Jokowi dan kabinetnya tentu memiliki niat baik untuk bangsa. Saya tidak yakin kabinet Pak Jokowi punya niat buruk untuk bangsa ini sebagai pribadi maupun sebagai pejabat. Jadi saya tidak bersepakat dengan Pak Din soal itu," kata Ferdinand.
Kembali kepada persoalan mafia, Ferdinand memandang bahwa keberadaan mereka tidak masuk pada ranah kebijakan strategis melainkan pada level teknis antarpelaku bisnis.
"Soal mafia, ini berada pada tatanan teknis pelaksanaan memang banyak terjadi. Di mana bertemunya kepentingan pelaku bisnis dengan kepentingan oknum tertentu dan ini berada di level teknis bukan di ranah kebijakan strategis yang diputuskan presiden dan kabinetnya," ujar Ferdinand.
Sebelumnya, Din Syamsuddin juga mengungkapkan bahwa Jokowi pernah meminta tolong kepada PP Muhammadiyah untuk membantu pemerintah menghadapi mafia.
Baca Juga: Geger Gadis Pembunuh Balita Pernah Diperkosa, Keluarga Hilang Tanpa Jejak
"Beliau dulu pernah minta tolong kepada PP Muhammadiyah untuk membantu pemerintah menghadapi dan mengatasi mafia. Disebutkannya mafia itu dari satu sampai dari mafia beras, mafia gula, mafia garam, mafia daging, sampai mafia pendidikan, itu jumlahnya belasan," kata Din Syamsuddin.
Ia mengiyakan permintaan tersebut namun yang terjadi justru para mafia semakin merajalela. Profesor yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu lantas mengatakan jika adanya mafia di lingkaran Jokowi bisa merusak tatanan pemerintahan.
"Saya bilang siap, tapi apa yang terjadi? Mafia merajalela, mafia semakin merajalela," ucapnya.
Meski demikian, ia enggan menyebutkan siapa saja mafia yang ia maksud. Dirinya hanya menegaskan bahwa para mafia tersebut masih kuat bercokol dalam pemerintahan.
"Saya bukan mafialogi, kita bukan mafialogi, kriminologi, tapi kenyataanya ada masih kuat, dan ini akan merusak tatanan good governance," ujarnya.
Din juga menyebut ada beberapa pihak yang secara terang-terangan hanya mencari keuntungan dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
Din Sebut Jokowi Dikelilingi Pihak Berniat Buruk, Politisi Demokrat: Siapa?
-
Soal Mafia di Pemerintahan, Arief Poyuono: Merugikan Negara Siap-Siap Dibui
-
Iuran BPJS Naik, Ferdinand Demokrat Sebut Ada Niat Baik Pemerintah Tapi..
-
Iuran BPJS Naik Lagi, PA 212: Sungguh Tega, Pemerintah Mati Rasa
-
Soroti Antrean Bandara, Ferdinand: Bikin RI Makin Sulit Keluar dari Covid
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
HUT ke-61 Golkar Usung Solidaritas Sosial: Bagi 500 Ribu Sembako hingga Doa Lintas Agama
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Ungkit Empati Mahasiswa Unud Bully Kematian Timothy, Prof Zubair Djoerban: Mereka Sudah Mati Rasa?
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta
-
Mendadak Ciut saat Ditangkap, Ini Wajah Pelaku Utama Penembakan Warkop di Tanah Abang
-
Heboh Tergeletak di Jalanan, PNS di Kepri Tewas Diduga Habis Berobat di RS
-
Kasus Influenza A Melonjak, Puan Maharani Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan dan Disiplin Prokes
-
Dugaan 'Mafia' BBM Non-PSO di Tubuh Pertamina: Kualitas Merosot, Dirut PPN Terseret?