Suara.com - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menungkapkan, setelah dua bulan menjalani rehabilitasi, kondisi NF (15) seorang gadis pembunuh APA, bocah berusia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat semakin membaik.
Harry menyebut kondisi NF sudah mulai membaik di Balai Anak Handayani, Bambu Apus, Jakarta Timur. Bahkan NF yang sebelumnya gemar menggambar karakter fiksi penjahat The Slender Man, kini ia lebih senang menggambar barbie.
"Baik. Bahkan anaknya sudah pakai hijab, rajin ngaji, menggambarnya beda, kembali ke gambar anak anak. Gambar apa tuh yang putri, boneka barbie, indah diwarnai lagi," kata Harry saat dikonfirmasi, kemarin.
Selain itu, Harry juga menyebut NF mulai bisa bercerita tentang kehidupannya dan sudah mulai bergaul dengan teman-teman lain di balai.
"Sudah bermain dengan anak pada umumnya, sudah bergaul dengan anak anak lain bermain, belajar, mengaji kelihatan enjoy," ucapnya.
Dari pendekatan inilah, pekerja sosial yang mendampingi proses rehabilitasi NF mendapatkan sebuah fakta baru bahwa NF memiliki masa lalu yang kelam sebelum membunuh APA, bocah 5 tahun tetangganya.
Sebelumnya, Harry Hikmat, mengatakan, selain menjadi pelaku pembunuhan, NF juga adalah korban pemerkosaan. Gadis itu diperkosa dua orang pamannya dan satu pacarnya. Bejatnya, aksi pemerkosaan itu kerap direkam oleh para pelaku.
Menurutnya, para pelaku sengaja merekam untuk dijadikan alat agar NF menuruti kemauan mereka.
"Itu juga dibawah ancaman juga kejadian kedua tu. Yang pertama divideo oleh paman, kedua video diperlihatkan ke NF, diancam lagi kalau gak mau nurutin nafsunya videonya akan disebarluaskan. Berarti ini ada unsur pornografi anak. Ditambah juga dengan pacar, kata Harry, Kamis.
Baca Juga: Pegawai Toko: Kalau Pasar Tanah Abang Ditutup, Saya Bingung Mau Ngapain
Dia mengatakan, 2 paman dan pacar NF kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerkosaan itu.
"Tiga orang sudah jadi tersangka. Pacarnya termasuk mencabuli anak dibawah umur," kata dia.
Harry memprediksi pemerkosaan ini terjadi sebelum NF membunuh APA karena waktu NF menyerahkan diri ke polisi dan mengakui perbuatannya, NF ternyata dalam kondisi hamil.
Harry menyampaikan kekinian NF tegah menjalani proses layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani, Bambu Apus, Jakarta Timur seraya menunggu proses peradilan terkait kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tahan Marpaung mengakui jika kondisi NF hamil karena perbuatan kekasih dan dua pamannya.
"Betul (pelaku pemerkosaan adalah paman dan kekasihnya)," kata Tahan saat dikonfirmasi.
Berita Terkait
-
NF Slenderman Pembunuh Bocah Direkam saat Diperkosa 2 Paman dan Pacar
-
NF Ternyata Hamil, Sang Paman Pernah Merekam saat Memperkosanya
-
NF Slenderman Hamil Akibat Rudapaksa, Ini Risiko Melahirkan di Usia Remaja
-
Penumpang Membludak Bukti Pengkhianatan ke Warga Patuh dan 4 Berita Lainnya
-
Usai NF Simpan Mayat Bocah di Lemari, Terungkap Omongan Keluarganya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
Terkini
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, Mobil Tertabrak Kereta Api Ranggajati di Probolinggo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Pemkab Mojokerto Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas Daerah
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Respons Prabowo soal Tuntutan 17+8 : Tim Investigasi Independen OK, tapi Penarikan TNI...?
-
Menkeu Purbaya Sebut Tuntutan 17+8 Berasal dari Rakyat yang Hidupnya Kekurangan
-
Belum Ada Keputusan soal Pengurangan Tunjangan Perumahan, DPRD DKI: Nggak Mungkin Buru-buru
-
Pegiat Media Sosial Bandingkan Sri Mulyani dengan Ibu Rumah Tangga yang Tangguh
-
Prabowo: BRICS Kekuatan Strategis! Indonesia Komitmen Perkuat Kerja Sama
-
Mirip Indonesia, Unjuk Rasa Berdarah di Nepal Tewaskan 19 Orang