Suara.com - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon merasa prihatin dengan kondisi tenaga medis yang saat ini masih berjuang di garda terdepan dalam melawan COVID-19.
Ia menyebut kondisi saat ini seperti peperangan, dengan tenaga medis sebagai pasukannya. Sayangnya, dalam kondisi yang genting seperti sekarang, mereka justru tidak mendapat perlindungan.
Ia pun mengibaratkan jika situasi saat ini, tenaga medis justru seperti ditembaki oleh kawan-kawan sendiri dari belakang.
"Kalau ini ibarat sebuah peperangan, tenaga medis itu seperti berada di front terdepan. Pasukan di belakangnya malah menembaki teman sendiri pasukan terdepan," tulis Fadli Zon via akun Twitter-nya @fadlizon.
Cuitan Fadli merespon perkataan Bambang Widjojanto, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang juga mengungkapkan keprihatinannya kepada tenaga medis.
Bambang mengaku sedih dengan situasi yang saat ini tengah menghimpit para tenaga medis. Ia menilai pemerintah telah membuat kebijakan yang merugikan tenaga medis sehingga mereka seperti ditonjok oleh penguasa.
"Turut sedih, prihatin atas kesal & muak yang diperlihatkan tenaga medis. Mereka seolah ditonjok dengan kebijakan tak senonoh sebagian penguasa yang melecehkan upaya luar biasa melawan COVID-19," tulis Bambang via akun Twitter-nya @sosmedbw.
Ia lantas mengirimkan semangat kepada para tenaga medis yang saat ini tengah bertugas. Bambang menitipkan pesan agar mereka tidak menyerah.
"Tetap semangat tenaga medisku. Melawan kedunguan & kebijakan suka-suka adalah perlawanan sepanjang kehidupan," katanya.
Baca Juga: Mau Nikah Lagi, Sule Masih Tunggu Restu Rizky Febian
Seperti yang diketahui, dalam beberapa hari terakhir, sebagian tenaga medis melayangkan aksi protes dengan mengunggah secarik kertas bertuliskan "Indonesia Terserah". Hal ini dilakukan untuk merespon kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang baru-baru ini membuka kembali moda tranportasi.
Akibatnya, beberapa hari setelah peraturan disahkan pada tanggal 7 Mei 2020, Bandara Soekarno Hatta sempat dikabarkan penuh sesak dengan kerumunan orang yang hendak berpergian hingga membuat sebagian warga merasa marah dan kecewa.
Berita Terkait
-
Indonesia Terserah, Anita Wahid: Masyarakat Lelah Pemerintah Tidak Jelas
-
Indonesia Terserah, Tenaga Medis Bersuara Menyusul Warga Tetap Berkerumun
-
Habib Bahar Tak Takut Dipenjara Lagi dan 4 Berita Populer Lain
-
CEK FAKTA: Foto Bebas Naik Pesawat, 'Indonesia Terserah Lu Aja, Benarkah?
-
Indonesia Terserah Viral, Ini Ungkapan Kekecewaan Warganet Paling Menohok!
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun