Suara.com - Hingga hari pertama perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Provinsi Gorontalo, pemerintah provinsi setempat memastikan masih diberlakukan larangan orang dari luar daerah masuk ke wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat mengunjungi posko perbatasan darat di Desa Moodulio, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango pada Senin (18/5/2020).
Saat mengunjungi posko perbatasan, Gubernur Rusli memotivasi petugas jaga untuk tetap semangat bekerja. Ia mengingatkan semua orang dari luar daerah dilarang masuk ke Gorontalo selama PSBB, kecuali untuk kendaraan logistik dan kesehatan.
“Saya minta kepada petugas untuk bersikap humanis ya. Jelaskan kepada masyarakat bahwa aturannya tidak boleh orang masuk ke Gorontalo. Harus tegas dan konsisten,” katanya.
Dikemukakan Rusli, penutupan akses masuk juga berlaku untuk jalur transportasi laut dan udara. Maskapai udara dan kapal penumpang diminta untuk tidak menjual tiket dari dan ke Gorontalo hingga berakhirnya PSBB.
Dia menyebut, kebijakan penutupan akses masuk ke Goronralo semata-mata untuk melindungi rakyatnya. Lantaran, kasus positif Covid-19 di Gorontalo rata-rata ditularkan dari orang yang pernah bepergian dari luar daerah.
“Saya minta warga di sekitar perbatasan ikut mendukung ya. Ini bukan untuk bapak gubernur, ini untuk melindungi rakyat dari penyebaran Virus Corona ini supaya segera berakhir.”
Berita Terkait
-
Yah Ketahuan Lagi! Petugas Ciduk Pemudik Sedang Ngumpet di Mobil Dalam Truk
-
Kelabui Aparat saat PSBB Gorontalo: Masuk di Bagasi Mobil dalam Truk
-
Ngumpet di Mobil dalam Truk Tronton, Pemudik Terciduk Petugas PSBB
-
Tak Jadi 3 Mei, Penerapan PSBB Provinsi Gorontalo Dimulai 5 Mei 2020
-
3 Mei 2020, Gorontalo akan Terapkan PSBB, Bupati Pohuwanto: Kami Belum Siap
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?