Suara.com - Habib Bahar bin Smith dipindahkan dari Lapas Khusus Gunung Sindur ke Lapas Klas I Batu Nusakambangan. Pemindahan itu dilakukan atas pertimbangan demi keamanan seusai rombongan jamaah dan simpatisan Bahar Smith sempat merangsek masuk Lapas Gunung Sindur pada Selasa (19/5) kemarin.
Pengacara Bahar Smith, Azis Yanuar menilai pemindahan tersebut terkesan berlebihan. Padahal menurut Azis, rombongan jamaah dan santri melakukan aksi tersebut akibat pihak lapas awalnya tidak memberikan izin kuasa hukum untuk menemui Bahar Smith.
"Kemudian karena aksi itu lalu Habib Bahar dipindah ke Nusakambangan dengan alasan massa pendukungnya meresahkan, ini konyol. Karena sebab dari mereka (pihak lapas) akibat ditanggung oleh Habib Bahar," kata Azis saat dihubungi Suara.com, Rabu (20/5/2020).
Lebih lanjut, Azis pun menilai apa yang dilakukan pihak lembaga pemasyarakatan dengan memindahkan Bahar Smith menunjukkan mental tiran. Disisi lain menurutnya hal itu memperburuk perkembangan demokrasi di Indonesia.
"Sangat konyol, arogan dan menunjukkan mental tiran dan mental "sultan" anti kritik, bukan sebaliknya mental melayani dan pengayoman sebagaimana slogannya. Pengayom hanya pemanis dan slogan belaka," katanya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM memindahkan Bahar Smith dari Lapas Khusus Gunung Sindur ke Lapas Klas I Batu Nusakambangan pada Selasa (19/4) kemarin malam.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Rika Aprianti mengemukakan pemindahan tersebut dilakukan atas pertimbangan keamanan.
"Merujuk pada kondisi tersebut, Kalapas Khusus Gunung Sindur telah berkoordinasi dengan Kakanwil Jawa Barat, yang selanjutnya disetujui oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, untuk Habib Bahar Bin Smith ditempatkan sementara waktu di Lapas Klas I Batu Nusakambangan," kata Rika kepada Suara.com, Rabu.
Rika lantas mengungkapkan bahwa sejak Bahar Smith di titipkan di Lapas Gunung Sindur, simpatisan dan pendukung sempat berdatangan dan melakukan perusakan terhadap fasilitas lapas. Mereka juga melakukan tindakan provokatif.
Baca Juga: 70.448 Orang di Jakarta Melanggar PSBB, Ini Rincian dari Polisi
Atas pertimbangan itu pula menurut Rika, Bahar Smith akhirnya dipindahkan dari Lapas Khusus Gunung Sindur ke Lapas Klas I Batu Nusakambangan.
"Simpatisan yang memaksa ingin mengunjungi Habib Bahar, berkerumun berteriak teriak dan melakukan tindakan provokatif yang menyebabkan perusakan fasilitas negara berupa pagar lembaga pemasyarakatan," ungkap Rika.
"Massa simpatisan dalam jumlah besar yang berkeruman sangat rentan terjadinya penyebaran Covid-19 -19 dan telah melanggar protokol Kesehatan Penanganan Covid-19," imbuhnya.
Sebelum dipindahkan, sejumlah santri dan simpatisan Bahar Smith mendatangi Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (19/5) pagi hingga Magrib. Mereka berdatangan guna memastikan kondisi sang guru di lapas dalam keadaan baik.
Sejumlah santri pun sempat merengsek masuk menembus gerbang lapas Gunung Sindur. Sampai pada akhirnya mereka membubarkan diri usai kuasa hukum Bahar Smith diperkenankan untuk bertemu Bahar Smith di dalam lapas.
"Alhamdulillah tadi ane selesai solat magrib dan buka puasa kita diperkenankan masuk dan sudah ketemu Habib Bahar. Keadaan Habib Bahar sehat tidak kurang satu apapun," kata Ichwan saat dihubungi suara.com, Selasa (19/5/2020).
Tag
Berita Terkait
-
Gara-gara Ulah Muridnya, Bahar Smith Dipindah ke Lapas Nusakambangan
-
Bahar bin Smith Dipindah ke Lapas Nusakambangan
-
Habib Bahar Dipenjara Lagi, Fadli Zon: Dia Akan Jadi Tokoh Penting ke Depan
-
Habib Bahar Diciduk Lagi, FPI: Harusnya yang Ditangkap Penyelenggara Konser
-
Habib Bahar Kembali Dibui, Nasir Djamil Pertanyakan 2 Hal Ini
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan