Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memerangi pandemi virus corona.
Dalam acara ILC TV One bertajuk "Lebaran Ala Corona" yang ditayangkan Selasa (19/5/2020) malam, Anies Baswedan menegaskan bahwa dirinya tidak akan melonggarkan PSBB.
Ia juga ingin membuktikan bahwa keputusannya tersebut tak sekadar wacana, terlebih ada aturan yang diberlakukan selama pelaksanaan PSBB. Menurut Anies Baswedan, semestinya aturan tersebut ditaati oleh warga.
Namun pernyataan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut menuai kritik dari Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya.
Yunarto Wijaya justru meminta Anies Baswedan untuk terjun langsung ke lapangan melihat kondisi yang ada di masyarakat. Mengingat, kekinian banyak warga yang melanggar PSBB.
Kritik tersebut disampaikan Yunarto Wijaya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
"Lihat kondisi lapangan pak..Please," cuit Yunarto Wijaya seperti dikutip Suara.com, Rabu (20/5/2020).
Kendati begitu, Yunarto Wijaya tak memungkiri bahwa pedoman pelaksanaan PSBB yakni Pergub Nomor 33 Tahun 2020 sudah proporsional, baik aturan maupun sanksi administratifnya.
Namun kata Yunarto Wijaya, alangkah lebih baik jika Anies Baswedan turun langsung memantau ulah warga.
Baca Juga: Persija Rampungkan Distribusi Donasi Satu Hati Lawan Corona
"Pergub Anda sudah bagus mengatur hal yang lebih teknis termasuk sanksi administrasi. Tapi silakan lihat di lapangan," kata Yunarto Wijaya, memungkasi.
Anies Baswedan Perpanjang Lagi PSBB DKI
Sebelumnya, Anies Baswedan juga telah mengumumkan bahwa masa penetapan PSBB di Jakarta akan diperpanjang selama 14 hari ke depan.
Kata Anies Baswedan, semestinya fase kedua PSBB berakhir pada 22 Mei mendatang. Namun pihaknya memilih untuk memperpanjang selama 14 hari hingga 4 Juni mendatang.
Anies Baswedan menyatakan masa PSBB bukan akan diakhiri begitu saja di fase ketiga ini. Menurutnya masyarakat harus disiplin menerapkan protokol pencegahan penularan corona di masa itu.
Pun mengenai keputusan untuk tak lagi memperpanjang PSBB, semua berdasar pada tingkat penularan corona apakah mengalami penurunan atau tidak.
Berita Terkait
-
Karyawan BUMD di DKI Urunan Donasi Penanganan Corona, Begini Reaksi Anies
-
Kasus Corona Meningkat Saat Ramadan, Anies: Banyak yang Keluar Malam Hari
-
Disindir Ahli Waris Cebong dan Kampret, Ganjar Blak-blakan soal Anies
-
Anies Klaim 60 Persen Orang Jakarta di Rumah selama PSBB, Benarkah?
-
Hubungan Ganjar Pranowo dan Ahok Terkuak: Sempat Mau Berkelahi
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru