Suara.com - Kasus penipuan jual beli anak anjing di Australia mengalami lonjakan selama pandemi virus corona.
Komisi Persaingan dan Pemakaian Australia (ACCC) menaksir kerugian akibat penipuan jual beli anak anjing selama pandemi Covid-19 ini mencapai 300 ribu dolar Australia atau setara Rp 2,8 miliar.
Menyadur ABC, meroketnya angka kasus penipuan dilatarbelakangi oleh orang-orang yang didera rasa sepi karena aktivitasnya dibatasi selama pandemi. Mereka yang kesepian ini menjadi sasaran empuk bagi para pelaku.
"Kesendirian merupakan penyebab stres yang paling banyak dilaporkan selama April. Bebarengan dengan itu, kasus penipuan jual beli anak anjing di Australia juga mengalami lonjakan pada April," ujar Wakil Ketua ACCC Deli Rickard.
"Sayangnya, karena buru-buru ini segara mendapatkan anjing baru selama pandemi, membuat orang makin sulit memastikan apakah penjualan tersebut benar atau penipuan," sambung Rickard.
Pihak ACCC mengatakan penipu seringkali menggunakan anjing-anjing jenis Cavapoo dan French Bulldogs untuk memancing para korban.
Penipu akan memasang foto anjing yang lucu di situs web palsu. Anjing-anjing ini disebutkan memiliki penampilan yang sangat apik sehingga menarik perhatian pembeli.
Setelah ada yang tertarik, penipu pun meminta pembeli untuk melakukan pembayaran di muka melalui transfer dan menjanjikan anjing akan dikirim setelah pembayaran lunas, mengutip 7news.
Tak sampai di sini, penipu juga berupaya mendapatkan uang lebih, salah satunya dengan alasan uang transportasi tinggi karena adanya pembatasan wilayah, hingga tambahan biaya perawatan selama pandemi.
Baca Juga: Ditabrak hingga Terjepit Mobil, Pria Korban Lakalantas Ternyata PDP Corona
"Sayangnya begitu anda selesai membayar (semua tagihan), penjual akan memblokir semua kontak," beber Rickard.
Guna mengantisipasi hal ini, pihak ACCC menyarakan agar masyarakat lebih jeli saat berkunjung ke situs-situs jual beli anjing, dengan mengecek ulang foto-foto tersebut menggunakan Google Image.
Scamwatch Australia sejauh ini telah mencatat penipuan jual beli anjing di Australia pada April sebanyak 2.500 kasus, angka ini meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan April tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan