Suara.com - Beredar informasi yang mengklaim bahwa pendakwah Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym memberikan materi tausiah dengan judul "PERJUANGAN KITA MENAHAN DIRI DIRUMAH AJA DI HIANATI LAGI".
Informasi itu berasal dari pesan berantai yang tersebar di aplikasi berbagai pesan singkat, Whatsapp. Pesan tersebut mencatut nama KH. Abdullah Gymnastiar.
Bagian awal pesan tersebut dimulai dengan kritik terhadap pernyataan dan kebijakan pemerintah.
Berikut ini penggalan narasi yang tertulis dalam pesan berantai itu.
"Yg lebih menyakitkan hati, mesjid-2 di kunci, ibadah berjamaah selama bulan romadhon hampir tidak pernah terisi di mesjid-mesjid....Setelah romadhon sudah mau usai, mereka malah mengadakan konser besar-besaran....Kemana hati & perasaan mereka......!!"
Pada paragraf lain dalam pesan tersebut bahkan membandingkan pemerintah dengan firaun.
"Dan rasa-rasanya, firaun sekalipun, tidak pernah berbuat se-keji itu pada manusia yg banyak...."
Benarkah Aa Gym memberikan materi tausiah dengan judul "PERJUANGAN KITA MENAHAN DIRI DIRUMAH AJA DI HIANATI LAGI"?
Penjelasan
Baca Juga: Disuruh Nyapu Jalanan, Pelanggar PSBB: Saya Malu, Besok-besok Pakai Masker
Berdasarkan klarifikasi dari Aa Gym, pesan berantai yang mencatut namanya dengan narasi materi tausiah berjudul "PERJUANGAN KITA MENAHAN DIRI DIRUMAH AJA DI HIANATI LAGI" itu adalah hoaks.
Klarifikasi ini disampaikan Aa Gym melalui postingan di akun resmi media sosialnya yang diunggah pada Senin, 25 Mei 2020.
Aa Gym menegaskan bahwa pesan berantai itu bukan tulisan atau materi tausiah miliknya.
"KLARIFIKASI - PESAN WHATSAPP KH.ABDULLAH GYMNASTIAR YANG TERSEBAR. Sahabat sekalian, pesan yang tersebar di atas ini bukan tulisan atau materi tausyah yang di sampaikan oleh KH.Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym," tulis Aa Gym, dikutip Suara.com, Selasa (26/5/2020).
Sementara itu, Aa Gym memang pernah menyinggung soal kerumunan orang yang terjadi bandara dan pasar menjelang lebaran.
Namun dalam video yang diunggah pada Rabu, 20 Mei 2020 tersebut Aa Gym tidak memberikan pernyataan sebagaimana diklaim seperti pesan berantai yang hoaks itu.
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Bimbim Slank Ucapkan Selamat Kepada Komunisme?
-
Ramai Langgar PSBB, Aa Gym: Jangan Meniru Hal Konyol karena Merasa Jengkel
-
Baju Baru Kalahkan Ketakutan akan Corona, 'Kalau Terjangkit, Ya Pasrah Aja'
-
CEK FAKTA: Puan Sebut Jika Negara Ingin Maju Pendidikan Agama Dihapus?
-
Monggo Terserah! Viral Petugas Sindir Warga yang Bandel Berkumpul
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan