Suara.com - Sejumlah kapal di kawasan pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan tenggelam.
Informasi ini diperoleh dari pengguna Facebook bernama Sala Udink. Setidaknya ada sembilan kapal yang dikabarkan karam selama kurun waktu dua bulan terakhir.
BACA JUGA: Viral Nisan Indonesia bin Terserah di TPU Jombang, Ternyata Ini Artinya
"Satu persatu sudah mulai tumbang, tenggelam di tempat berlabuh. Dalam waktu kurang lebih 2 bulan sudah ada 9 kapal yang tenggelam di tempat berlabuh," tulis Sala Udink via Facebook.
Belum diketahui penyebab pasti dari tenggelamnya kapal-kapal tersebut. Namun, dugaan sementara, kapal angkutan wisata itu rusak lantaran tak terurus.
Kapal-kapal itu dibiarkan tak terurus di pelabuhan lantaran tak ada wisatawan yang berkunjung. Alhasil, air laut masuk sedikit demi sedikit sehingga membuat kapal karam.
BACA JUGA: Bosan Ikuti Cara Hidup Nabi Muhammad, Marbot Masjid Ditangkap Polisi
Setali tiga uang dengan Sala Udink, informasi serupa juga diungkapkan oleh Idrus, salah seorang penanggungjawab kapal angkutan wisata Sarana Inti Pangan 01.
Ia mengatakan jika dalam kurun waktu satu bulan terakhir, terdapat lima buah kapal yang tenggelam karena tak terurus.
Baca Juga: Masa Tanggap Darurat COVID-19 DIY Diperpanjang Sampai 30 Juni 2020
"Banyak kapal wisata yang rusak dan tenggelam karena memang tak diurus, termasuk kapal wisata yang saya tangani," katanya seperti diberitakan oleh Antara.
Mendengar hal ini, warganet pun merasa prihatin. Pasalnya, virus corona telah menelan banyak korban jiwa, tak hanya manusia, namun juga bisnis pariwisata.
"Sangat menyedihkan. Semoga wabah ini segera berlalu," kata Yosep Keo.
"Aduh kasihan. Corona... corona kejamnya dirimu," tulis Robertus Mandus.
"Memprihatinkan. Ini bisa karena ketidaksengajaan atau bisa juga karena kesengajaan. Padahal ini aset penting. Bisnis boleh macet, tapi aset jangan sampai jadi rusak atau dirusakkan. Kapal selama tidak bocor atau kena ombak besar pasti tidak akan tenggelam," kata Yos Kebe.
Berita Terkait
-
Seaside Market Mawatu, Cerita Baru Tentang Labuan Bajo
-
Labuan Bajo Bukan Cuma Komodo! Ini Pesona Permata Tersembunyi di Pulau Flores
-
Labuan Bajo Naik Kelas: Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia
-
HAPUA Council Meeting ke-41 di Labuan Bajo Jadi Tonggak Penguatan Kolaborasi Energi Bersih ASEAN
-
Kapal Surya Bahari Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu, 7 Korban Ditemukan Hidup, 1 Masih Hilang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional